Mahfud MD Sebut Kapal China Mundur saat Jokowi ke Laut Natuna, Gus Umar: Presiden Pulang Mereka Datang Lagi

- 26 November 2021, 17:14 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram.com/@umarhasibuan75.

PR DEPOK - Belum lama ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan penguatan pertahanan di Laut Natuna.

Mahfud MD menyebut bahwa banyak kapal dan perahu asing masuk melalui jalur Laut Natuna, baik itu yang berbendera maupun tidak berbendera.

Menurut Mahfud MD, saat dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang ke Laut Natuna pada awal 2020 lalu, kapal-kapal China yang sedang berada di sana, langsung bergerak mundur.

Baca Juga: Gegara Musik di Pernikahan Terlalu Keras, 63 Ayam Milik Peternak di India Tewas

Pernyataannya tersebut dilontarkan saat berada di atas Kapal KRI Semarang dalam perjalanan menuju Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada Selasa, 23 November 2021.

Menanggapi pernyataan sang menteri, tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Umar Hasibuan pun turut memberikan komentar dengan nada sindiran melalui akun Twitter-nya @UmarHasibuan75.

"Ketika presiden pulang mrk datang lagi," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 26 November 2021.

Cuitan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar.
Cuitan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar. Tangkap layar Twitter.com/@UmarHasibuan75.

Baca Juga: Soroti Banyaknya Kasus Mafia Tanah, Sofyan Djalil: yang Paling Penting Kita Perbaiki Ialah Sistem

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan bahwa penguatan pertahanan di Laut Natuna dilakukan untuk mengantisipasi adanya gangguan di perairan tersebut yang berdekatan dengan Laut China Selatan.

Adapun penguatan pertahanan itu, lanjut dia, dilakukan dengan memperkuat pertahanan di laut, darat, dan udara.

Selain itu, Mahfud MD menambahkan bahwa pemerintah juga akan melakukan pengaturan kepada pemangku kepentingan di bidang kelautan dalam menangani gangguan yang muncul dari luar.

Baca Juga: Dianggap Meniru Gaya Kim Jong Un, Pemerintah Korea Utara Larang Warganya Gunakan Mantel Kulit

Hal itu, menurut Mahfud MD, menjadi bukti bahwa negara berkomitmen untuk mengelola kawasan perbatasan, terutama wilayah pulau-pulau kecil terluar (PPKT) di Indonesia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @UmarHasibuan75


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x