Soal UU Cipta Kerja Inkonstitusional, Tope: Demokrasi Kerap Dibajak, Jokowi dan Pemujanya adalah Contoh

- 27 November 2021, 14:16 WIB
Politikus Partai Demokrat, Taufik Rendusara atau Tope.
Politikus Partai Demokrat, Taufik Rendusara atau Tope. /Twitter.com/@TRendusara.

PR DEPOK – Baru-baru ini, Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sejumlah poin dalam judicial review Undang Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU 11/2020).

MK memutuskan bahwa Omnibus Law UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law tidak sesuai konstitusi atau inkonstitusional bersyarat.

Meski tidak sesuai konstitusi atau inkonstitusional, UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja masih tetap berlaku.

Baca Juga: Utang Milik Anies Disebut Bebani Gubernur Berikutnya, Mustofa: Saya Gak Mau Utang Jokowi Bebani...

Sebab, MK memberi waktu bagi pemerintah untuk memperbaiki UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja selama dua tahun.

Menanggapi hal itu, politisi Partai Demokrat, Taufik Rendusara atau Tope mengungkapkan pendapatnya.

Melalui akun Twitter @TRendusara, Tope menyinggung pihak Partai Demokrat yang beberapa waktu lalu melakukan walk out dalam forum resmi DPR RI.

Seperti diketahui bersama, aksi walk out tersebut dilakukan guna menolak UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Nagita Slavina Meminta Maaf Kepada Rieta Amilia Usai Melahirkan Anak Kedua

Setahun lalu, Partai @PDemokrat menolak UU Cipta Kerja dgn walk out dlm forum resmi sidang DPR,” tulis Tope pada Jumat, 26 November 2021.

Ia menambahkan, pihak-pihak yang menolak UU Cipta Kerja pun ditangkap dan dipenjarakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Publik yg ikut menolak Syahganda, Jumhur, Anton diperkusi, ditangkap, dipenjarakan rezim @jokowi,” tuturnya.

Semesta menuntun, kebenaran menemukan jalannya,” ujar Tope seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19, Denny Darko Singgung Serangan Kematian hingga Wanti-wanti Orang 'Berduit'

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa demokrasi selama ini kerap dibajak oleh segelintir orang yang mengatasnamakan demokrasi.

Sejarah dengan terang menunjukkan demokrasi kerap dibajak segerombolan orang yg mulutnya dipenuhi hasutan mengatasnamakan demokrasi itu sendiri,” katanya.

Di era ini, Jokowi & pemujanya adalah contoh nyata,” ujar Tope lagi.

Menurut penilaiannya, proses demokrasi yang tak disertai kritik hanya akan melahirkan seorang demagog.

Baca Juga: Soal Rencana Perhelatan Formula E, Bambang Soesatyo Sebut Jokowi akan Putuskan Lokasi Sirkuit

Tanpa kritik demokrasi akan melahirkan demagog,” pungkas Tope mengakhiri cuitannya.

Cuitan politisi Partai Demokrat, Taufik Rendusara atau Tope.
Cuitan politisi Partai Demokrat, Taufik Rendusara atau Tope. Tangkap layar Twitter.com/@TRendusara.
***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @TRendusara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah