PR DEPOK – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring turut membalas cuitan Imam Besar Islamic Center of New York, Shamsi Ali mengenai pernyataan KSAD Dudung Abdurachman.
Seperti diketahui sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung mengaku dirinya cukup berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia saja.
Menurut KSAD Dudung, bahasa Indonesia dapat digunakan ketika berdoa karena Tuhan bukan orang Arab.
Tifatul Sembiring melalui akun Twitter-nya, @tifsembiring lantas memberikan respons terkait hal tersebut.
Diketahui, dalam cuitannya Shamsi Ali mengatakan KSAD Dudung keliru karena Tuhan tidak berwujud “orang”.
Kendati begitu, ia mengatakan bahwa seseorang diizinkan untuk berdoa dengan bahasa apa pun.
Lantas, Tifatul Sembiring pun mengungkapkan bahwa dalam salat terdapat berbagai doa yang diucapkan.
“Shahih ustadzi. Diantara makna kata Sholat itu adalah doa’. Sepanjang sholat dipenuhi dg doa’-doa’,” ucap Tifatul Sembiring.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa seorang muslim diwajibkan untuk menunaikan salat dengan menggunakan bahasa Arab.
“Memang kita diwajibkan sholat pakai bahasa Arab,” tutur dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 3 Desember 2021.
Ia melanjutkan, ketika berada di alam kubur pun, manusia akan dilontarkan sejumlah pertanyaan dengan bahasa Arab.
“Ntar di kuburan juga pertanyaannya pakai bahasa Arab, di Mahsyar pun, nggak pakai bahasa lain,” ujar Tifatul Sembiring.