PR DEPOK - Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) mengimbau kepada para mahasiswi yang menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen untuk segera mengklarifikasi terkait berkas pelaporan yang mereka sampaikan kepada tim etik.
Sebab tim etik yang sudah dibentuk oleh rektor Unsri tersebut yang dipergunakan untuk memfasilitasi penyelesaian dugaan pelecehan seksual, menemukan adanya kejanggalan dalam berkas laporan tindakan pelecehan yang dialami mahasiswi tersebut.
Zainuddin Nawawi selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Sriwijaya mengatakan bahwa tim etik menemukan adanya perbedaan bentuk tanda tangan mahasiswa yang mengaku sebagai korban dalam surat laporan yang diterima.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi! Gubernur Jatim Khofifah: Insya Allah Malam Ini Saya Bergerak ke Lokasi
Tanda tangan dalam pelaporan tersebut diduga palsu atau bukan tanda tangan yang sebenarnya dari mahasiswi yang menjadi korban pelecehan tersebut.
“Ada yang gak bener. Dua tanda tangan dari orang yang sama tapi berbeda. Dalam surat yang diterima tim etik,” ungkap Zainuddin.
Menurut Zainuddin, demi memastikan keaslian dari tanda tangan pelapor tersebut pihaknya meminta yang bersangkutan untuk segera mengklarifikasi kepada tim etik.
Baca Juga: Ramalan Denny Darko, Siap-Siap 3 Zodiak Ini Berpotensi Tambah Kaya pada Desember 2021
Selain itu, mahasiswi yang mengaku korban tersebut juga bisa melaporkan kepada pada Dekan Fakultas yang merupakan anggota tim etik.
“Kami berharap mahasiswi itu mengklarifikasi benar atau tidak tanda tangan tersebut dia yang buat. Sehingga kami bisa menengahinya secara adil,” ujarnya.