PR DEPOK – Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan awan panas guguran akibat erupsi Gunung Semeru telah mengakibatkan 22 orang meninggal dunia.
Menurut Plt. Kepala Pusat Data, informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, jumlah tersebut terhitung hingga hari Senin, 6 Desember 2021 pukul 17.30 WIB.
"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu 22 orang," ujar Abdul Muhari sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara pada 7 Desember 2021.
Abdul Muhari menjelaskan, 14 orang korban guguran awan panas Gunung Semeru yang meninggal berasal dari Kecamatan Pronojiwo.
Adapun delapan orang yang meninggal karena guguran awan panas Gunung Semeru berasal dari Kecamatan Candipuro.
Di Kecamatan Pronojiwo, terdapat lima jenazah korban guguran awan panas Gunung Semeru yang belum teridentifikasi.
Sedangkan, lanjutnya, dua jenazah sudah berada di RSUD Pasirian dan tiga jenazah lain ditemukan di RT 16 RW 5 Curah Kobokan, sekitar pukul 14.15 WIB.