PR DEPOK - Humas Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya turut menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Adapun pernyataan yang ditanggapi Mustofa adalah soal Mahfud MD yang menyebutkan Papua adalah saudara dan bukan Kelompok Kriminan Bersenjata (KKB).
Mustofa melalui akun Twitter pribadinya, @TofaTofa_id, mempertanyakan mengenai siapa yang disebut Mahfud MD sebagai saudara.
"Jadi yang disebut sebagai "Saudara Kita" itu, terorisnya, atau rakyat Papua?" katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 8 Desember 2021.
Dikabarkan sebelumnya, Mahfud MD menegaskan bahwa Papua itu saudara kita yang sama seperti Jawa, Sumatera, Bugis, Aceh dan bukan KKB.
Mahfud MD juga mengatakan bahwa Papua harus diperlakukan sama sebagai bagian dari NKRI dan lantaran mereka adalah saudara dan bukan KKB.
Baca Juga: Nama Gala Sky Diganti di Buku Yasin Vanessa Angel, Emma Waroka Murka
Terkait hal ini, dia menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan dialog dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Papua melalui pendekatan kesejahteraan.
Pendekatan yang akan dipergunakan, kata dia, adalah pendekatan kesejahteraan, di mana sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah baik itu aparat, personal, maupun keuangan, akan difokuskan dalam upaya membangun kesejahteraan dalam suatu kerja yang kolaboratif, komprehensif, sesuai dengan Inpres.
Adapun Inpres yang dimaksud adalah INPRES Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan undang undang Nomor 2 tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua.
Baca Juga: Bela Anies Baswedan yang Dikritik Ferdinand Soal Sumur Resapan, Mustofa: Anies Bekerja Profesional
Tidak hanya melakukan pendekatan kesejahteraan bagi masyarakat Papua saja, Mahfud MD juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, pemerintah akan terus melakukan dialog dalam rangka membangun Papua karena provinsi ujung timur Indonesia itu adalah bagian dari NKRI sama seperti wilayah di Indonesia lainnya.
Mantan Menteri Pertahanan era Presiden Gusdur ini menambahkan, saat ini aparat telah mengidentifikasi wilayah yang belum kondusif di Papua, dimana masih ditemukan KKB.
Dalam kesempatan tersebut, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyatakan siap mendukung program pemerintah yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi dengan menyiapkan personil-personil yang akan ditugaskan melaksanakan operasi.***