Network
PR DEPOK - Oknum guru pondok pesantren (ponpes) terbukti melakukan pemerkosaan terhadap belasan santriwati di Kota Bandung, yang namanya kini diungkap ke publik, yaitu Herry Wirawan.
Herry Wirawan ternyata merupakan Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pesantren Salafiyah.
Ia terbukti telah memperkosa belasan santriwati hingga membuat hamil dan bahkan hingga saat ini para santriwati tersebut telah melahirkan hingga 9 bayi.
Baca Juga: 10 Cara Menurunkan Stres, Perhatikan Asupan Kafein dan Tidur yang Cukup
Adapun Herry Wirawan yang menjadi Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pesantren Salafiyah ini disorot oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli.
Guntur Romli mengungkapkan bahwa praktik memperkosa santriwati ialah praktik yang sama persis dengan praktik "milkul yamin" yang dilakukan ISIS.
"Herry Wirawan adalah Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Kesetaraan Pesantren Salafiyah. Mana ada syiah pakai istilah Salafiyah. Praktik memperkosa/mencabuli (dan tanpa pernikahan) santriwati persis praktik "milkul yamin" yg dilakukan oleh ISIS," kata Guntur Romli, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @GunRomli.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Chelsea vs Leeds United di Liga Inggris, Lengkap dengan Link Live Streaming
Lebih lanjut, Guntur Romli mengatakan bahwa "milkul yamin" artinya budak, dianggap sebagai hak milik yang dilakukan oleh ISIS.
Adapun ia mengungkap TKW (Tenaga Kerja Wanita) Indonesia yang diperkosa di Arab oleh tuannya juga dianggap sebagai "milkul yamin".
""mikul yamin" artinya budak, yg dianggap sbg "hak milik", selain ISIS, TKW kita yg diperkosa di negeri Arab, oleh tuannya juga dianggap sbg "milkul yamin", menganggap wanita2 itu sbg budak," kata Guntur Romli.
Baca Juga: Daftar Line Up MAMA 2021, Bertabur Bintang Akan Ada Kolaborasi ITZY, ATEEZ hingga ENHYPEN
Diketahui, Herry Wirawan ialah oknum guru yang memperkosa para santriwati, dan mulai melakukan perilaku keji tersebut sejak tahun 2016 hingga 2021 saat ini.
Herry Wirawan kini telah ditangkap dan tengah diadili di pengadilan. Sekolah tempat para santriwati tersebut kini pun langsung ditutup.***
