"Baterai mobil itu bahannya nikel, mangan, kobalt dan lithium. Dari empat itu, kita cuma tidak punya lithium. Jadi 85 persen bahan baku baterai mobil itu ada di negara kita. Makanya orang semua sedang obok-obok kita untuk kita ekspor barang ini. Kita nggak mau," kata Bahil Lahadalia.
Hal ini juga sebagai upaya pemenuhan rencana strategis nasional yang mengharuskan Indonesia beralih penuh ke kendaraan listrik pada 2040.
Baca Juga: Link Live Streaming Real Madrid vs Cadiz di Liga Spanyol Senin, 20 Desember 2021 Pukul 3.00 WIB
Rencana tersebut pun sudah mulai digenjot sejak 2019 lalu di mana pemerintah akhirnya berhasil menggaet Hyundai asal Korea Selatan, untuk masuk ke Indonesia.
Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga membidik perusahaan produsen baterai listrik dan industri kendaraan listrik dunia.
Komitmen investasi juga sudah datang dari CATL asal China dan Foxconn asal Taiwan.
"Foxconn juga akan bangun mobil listrik juga 2022. Sekarang ada CATL akan bangun pabrik baterai, tapi dia juga menggandeng pabrik mobil dari China," kata Bahlil Lahadalia.***