Selain itu, kualitas kebijakan yang dibuat oleh pemimpin perempuan dinilai lebih memiliki afirmasi dan lebih komprehensif.
Tak hanya itu, pempimpin perempuan juga lebih memperhatikan aspek kesempurnaan dari kebijakan yang diambil.
"Ini semakin menguatkan bahwa di dalam pengambilan keputusan peranan perempuan baik itu level korporasi maupun level negara, maka perempuan bisa memberikan suatu tambahan perspektif dan kesempurnaan dari sisi melihat persoalan dan dampak dari kebijakan itu," tutur Menkeu Sri Mulyani.
Dalam hal ini, Sri Mulyani berharap agar peranan perempuan dan laki-laki bisa semakin setara pada masa depan.***