Maka didapati hasil, bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron.
Baca Juga: Info Ganjil Genap Jakarta saat Tahun Baru, 3 Kawasan Wisata Ini Masih Diberlakukan
Akan tetapi diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.
Artinya Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi risiko sakit berat yang rendah. Meskipun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat.
Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan.
Juru bicara (Jubir) vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan pihaknya mengingatkan kembali untuk menunda perjalanan ke luar negeri bagi para WNI, karena resiko penularan yang besar.
Apabila sedang berada di luar negeri tetap jalankan protokol kesehatan. Siti Nadia juga mengingatkan bahwa kasus Omicron telah terjadi transmisi lokal di Indonesia.
“Perlu menjadi perhatian bahwa kita juga sudah mengidentifikasi kasus transmisi lokal, artinya risiko penularan di masyarakat juga sudah ada,” ungkapnya
Ia menyebut 21 kasus baru Omicron itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri yang terdiri dari 16 orang WNI, 5 orang WNA.