KNPI Soroti Kasus Ferdinand Hutahaean, Haris Pertama: Anti-Pancasila

- 6 Januari 2022, 16:26 WIB
Ketua KNPI, Haris Pertama, menyebut bahwa cuitan Ferdinand Hutahaean yang bermasalah menandakan yang bersangkutan anti Pancasila.
Ketua KNPI, Haris Pertama, menyebut bahwa cuitan Ferdinand Hutahaean yang bermasalah menandakan yang bersangkutan anti Pancasila. /ANTARA/Laily Rahmawaty

PR DEPOK – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama memandang bahwa Ferdinand Hutahaean tidak pancasilais lantaran cuitan di media sosialnya yang berpotensi memecah belah bangsa Indonesia.

“Dari cuitannya Ferdinand tersebut menunjukkan yang bersangkutan tidak Pancasilais, anti-Pancasila,” kata Haris Pertama seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 6 Januari 2022.

Haris Pertama berkata bahwa DPP KNPI telah membuat laporan atas dugaan ujaran kebencian yang bemuatan SARA oleh Ferdinand.

Baca Juga: Ada Kisruh di Ruang Ganti Manchester United, Ralf Rangnick Diminta Temukan Keseimbangan Tim

Di lain sisi, Dittipidsiber Bareskrim Polri pun telah memproses laporan dan langsung melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi.

Haris Pertama berujar jika laporan tersebut bertujuan agar dapat mencegah konflik yang muncul di kemudian hari.

Dia menilai cuitan mantan kader Demokrat tersebut akan menciderai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Penuhi Persyaratan Daftar Kartu Prakerja Gelombang 23 Ini Agar Lolos dan Dapat Insentif Rp3,55 Juta

“Kami anggap menistakan agama kepercayaan masyarakat Indonesia,” ujar Haris Pertama.

Meski telah menyatakan permohonan maaf, Haris Pertama menilai bahwa ucapan Ferdinand Hutahaean tersebut bukan ditujukan kepada dirinya, melainkan kepada segenap masyarakat Indonesia yang telah dilukai perasaan dan keyakinannya.

Oleh sebab itu, Haris meminta agar aparat bertindak cepat dan segera menindak perkara tersebut.

Baca Juga: Anang Hermansyah Ingin Punya Rambut Gondrong Ala Rocker, Suami Ashanty Rela Ditusuk 3540 Kali Saat Operasi

Tak hanya itu, Haris Pertama juga mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harus mengambil pelajaran dari kasus tersebut.

Lebih lagi, kata Haris, kita harus mampu bijak dalam menggunakan media sosial di dalam kehidupan keseharian.

Seperti diketahui, Ferdinand ramai dibicarakan setelah cuitan Twitternya @FerdinandHaean3 pada 4 Januari 2022 diduga memiliki muatan ujaran kebencian dan SARA.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah