Dispar Yogyakarta Akui Virus Corona Mulai Berdampak ke Sektor Pariwisata

- 19 Februari 2020, 14:41 WIB
KOTA Yogyakarta memiliki sejuta pesona untuk dikunjungi, namun terdapat 5 destinasi yang memang jarang didatangi.*
KOTA Yogyakarta memiliki sejuta pesona untuk dikunjungi, namun terdapat 5 destinasi yang memang jarang didatangi.* /instagram

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona masih menjadi permasalahan global bagi sebagian besar negara di dunia. Indonesia pun, menjadi salah satu yang terkena imbasnya.

Hal tersebut diakui oleh salah satu lokasi penghasil wisatawan mancanegara terbanyak, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Pariwisata (Dispar).

Menurut penuturan Kepala Dispar Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo, wabah virus corona tersebut telah berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke daerahnya.

Baca Juga: Kemenkeu Minta BPJS Kesehatan Atasi Masalah Defisit dengan 3 Aspek

"Di Yogyakarta memang virus corona sekarang telah membawa dampak walaupun tidak signifikan," kata Singgih Raharjo seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara Rabu, 19 Februari 2020.

Singgih menjelaskan bahwa dampak tersebut dapat dilihat dari banyaknya pembatalan maupun penundaan pemesanan kamar hotel di Yogyakarta.

Atas laporan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga saat ini sejumlah pembatalan dan penundaan kamar hotel telah mencapai angka dua persen.

Baca Juga: Tangan Seorang Pria Membusuk Akibat Bakar Alquran , Benarkah?

Pembatalan bukan hanya dilakukan oleh wisatawan mancanegara dari Tiongkok, melainkan juga dari beberapa negara lain di Eropa dan Asia.

Bukan hanya tempat singgah, pembatalan pesanan pun mulai didapatkan oleh Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita).

"Kemudian dari Asita, DIY menyampaikan bahwa sudah ada yang membatalkan dan menjadwalkan ulang paket perjalanan wisata, tidak banyak, tapi saya yakin itu pengaruhnya sudah ada," tuturnya.

Baca Juga: Final Liga Champions 2019-2020 akan Gunakan Model Bola yang Jembatani Eropa dan Asia

Menurutnya, pengaruh virus corona pada industri pariwisata di Yogyakarta belum signifikan karena saat ini masih memasuki masa low season, atau musim sepi kunjungan yang memang biasa terjadi pada bulan Januari, Februari, dan Maret.

Namun Singgih mangatakan kalau ini berlarut-larut akan menimbulkan dampak yang lebih besar.

Kendati demikian, pihak Dinas Pariwisata Yogyakarta tidak akan mengubah target kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini.

Baca Juga: Untung Rp 200 Juta per Hari, Pabrik Kosmetik Abal-abal asal Depok Digerebek Polisi

Sepanjang tahun 2020 dirinya yakin bahwa jumlah wisatawan mancanegara di Yogyakarta mencapai lebih dari 500 ribu orang, atau meningatkat dari realisasi pada tahun 2019 yakni sebanyak 433 ribu wisatawan mancanegara.

Ia berharap wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara (wisnus) tidak ragu datang ke Yogyakarta karena sejumlah upaya antisipasi telah dilakukan, diantaranya dengan mendirikan Posko Waspada Corona bersama Angkasa Pura (AP) I di Terminal B Bandara Internasional Adisutjipto Yogakarta.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono pun membenarkan bahwa dampak mewabahnya virus corona dari Tiongkok kini telah dirasakan oleh para pelaku pebisnis perhotelan di kota gudeg tersebut.

Baca Juga: Berani Jemput WNI dari Tiongkok, Menhub Berikan Penghargaan kepada Pilot dan Kru Batik Air

"Sampai dengan saat ini, ada penundaan dan pembatalan (pemesanan kamar hotel red.) tapi sangat sedikit sekali, tidak kurang dari dua persen karena saat ini bulan-bulan low season," kata dia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x