PR DEPOK – Profesor Zubairi Djoerban kembali menyoroti kondisi para eks peneliti Eijkman yang belum lama ini kehilangan pekerjaannya.
Seperti diketahui sebelumnya, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman akan melebur dan bergabung dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kabar peleburan tersebut diungkap oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio.
Amin pun menepis anggapan pihak-pihak tertentu yang menduga puluhan peneliti kontrak Eijkman kaya raya karena mendapatkan honor yang tak sedikit.
Padahal saat dirinya mulai memimpin lembaga itu pada 2014, besaran struktur gaji para peneliti tersebut sangat memprihatinkan.
Tak hanya itu, ia juga mengaku hampir menangis karena take home pay peneliti kontrak di Eijkman itu lebih rendah dari gaji sopirnya.
Menurutnya, besaran gaji tiap peneliti kontrak di Eijkman hanya menerima honor tak sampai Rp4 juta.
Kendati demikian, mereka tak terlalu mempersoalkannya lantaran pengalaman yang didapat selama bekerja di Eijkman jauh lebih berharga.