PR DEPOK – Baru-baru ini, dosen UNJ, Ubedilah Badrun, melaporkan Kaesang dan Gibran ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dosen UNJ melaporkan kedua anak Presiden Jokowi ke KPK berkaitan dengan kasus nepotisme yang diduga dilakukan.
Hal ini membuat aktivis politik, Rocky Gerung, memberikan tanggapannya terhadap pelaporan Gibran dan Kaesang oleh dosen UNJ tersebut ke KPK.
Adapun Ubedilah Badrun menurut Rocky Gerung, merupakan Doktor Sosiologi yang paham mengenai etika publik.
"Jadi dia mengerti kenapa dia harus melaporkan karena itu bertentangan dengan etika publik," sebut Rocky Gerung sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada 12 Januari 2022.
Dosen UNJ tersebut juga merupakan teman dari Rocky Gerung, yang semasa mahasiswa melewati berbagai peristiwa politik.
"Ubed ini teman saya, dia teman berpikir tajam dan dia terlibat banyak peristiwa politik sejak dia menjadi ketua BEM di UNJ," ujar Rocky Gerung.
Hal tersebut menurut Rocky Gerung membuat Ubedilah Badrun memahami mengapa aspek reformasi memburuk.
"Anak presiden ada dalam wilayah itu, jadi Ubed hanya ingin mengingatkan kembali bahwa reformasi janjinya adalah hilangkan nepotisme," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Cek Bansos BPNT 2022 Online Lewat HP untuk Cairkan Bantuan Rp2,4 Juta
Terlebih, saat ini merupakan era di mana keterbukaan informasi sangat bebas diakses oleh masyarakat.
"Sehingga orang bertanya-tanya akumulasinya dua anak Presiden dari mana ko tiba-tiba ada skala yang mencengangkan," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menganggap bahwa Kaesang yang awal mulanya memiliki bisnis kuliner hingga merambah ke akuisisi pasar modal dengan nilai yang fantastis, membuat publik curiga.
Baca Juga: 4 Kesalahan Kesehatan yang Harus Dihindari di Tahun 2022 Demi Hidup Berkualitas
"Jadi betul Ubed dia melakukan kritik secara metodologis dan menempuh jalur yang benar yaitu melaporkan," sebut Rocky Gerung.
Kendati demikian, Rocky Gerung menilai bahwa seharusnya langkah Ubedilah Badrun diikuti dengan dosen senior lainnya.
Rocky Gerung juga menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan jika dosen UNJ tersebut dipecat dari jabatan ASN.
"Ubed ambil risiko dan mungkin dia akan dipecat sebagai ASN, tapi kita mesti anggap bahwa dia membuka kotak pandora supaya yang lain paham bahwa negeri ini sedang disiksa oleh kebijakan oligarki," ujar Rocky Gerung.***