"Jadi bagi saya tidak ada problem apa pun orang mau menggunakan bahasa daerah mana pun di Nusantara ini selama itu bisa dipahami peserta rapat atau acara yang kita pimpin," kata Dedi melanjutkan.
Justru, Dedi Mulyadi mempertanyakan orang-orang yang kerap menggunakan bahasa asing dalam rapat maupun di keseharian.
"Kita tidak pernah berpikir apakah istilah asing itu dimengerti atau tidak oleh peserta rapat atau diskusi," ucap Dedi Mulyadi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Lebih lanjut, Dedi mengajak seluruh pihak agar bersama-sama menjaga keberagaman dan kebinekaan untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Viral Dorce Gamalama Minta Tolong ke Megawati, Sahabat Buka Suara: Seperti Anak Minta ke Orang Tua
"Jadi kalau Kajati terima suap, saya setuju untuk diganti. Namun kalau pimpin rapat pakai bahasa Sunda apa salahnya?," kata Dedi Mulyadi.***