Soroti Kritik Arteria Dahlan, Dedi Mulyadi: Bahasa Sunda Saat Rapat Hal Wajar, Justru Buat Suasana Rileks

- 20 Januari 2022, 06:10 WIB
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi soroti kritik Arteria Dahlan. Ia menyebut penggunaan bahasa Sunda saat rapat adalah hal yang wajar.
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi soroti kritik Arteria Dahlan. Ia menyebut penggunaan bahasa Sunda saat rapat adalah hal yang wajar. //Dok DPR RI

PR DEPOK - Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan mengkritik seorang Kejaksaan Tinggi (Kejati) yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.

Kesal dengan hal itu, bahkan Arteria Dahlan meminta kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengganti Kejati yang menggunakan bahasa Sunda di rapat tersebut.

Adapun persoalan ini ditanggapi oleh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Ia mengatakan penggunaan bahasa Sunda dalam kegiatan rapat adalah hal yang wajar dan tak perlu dipermasalahkan.

Baca Juga: Depan Menaker Ida Fauziyah, Rafathar Unjuk Kemampuan Gendong Rayyanza, Raffi Ahmad: Hebat Loh!

"Wajar saja dilakukan selama yang diajak rapat, yang diajak diskusi mengerti bahasa daerah yang digunakan sebagai media dialog pada waktu itu," kata Dedi Mulyadi, di Purwakarta, pada Selasa, 18 Januari 2022.

Dedi Mulyadi menceritakan saat dirinya menjabat sebagai Bupati Purwakarta, sering menggunakan bahasa Sunda sebagai media untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan rapat pejabat.

"Saya lihat di Jawa Tengah, ternyata bupati, wali kota, dan gubernur sering menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan kesehariannya. Ini adalah bagian dari kita dalam menjaga dialektika bahasa sebagai keragaman Indonesia," kata Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Menteri PPPA Sebut Hukuman Mati Pelaku Pemerkosa Santriwati Sudah Sesuai Undang-Undang: Ini Salah Satu Cara Me

Selain itu juga, saat dirinya memimpin rapat di Senayan sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, sering menyisipkan bahasa Sunda pada rapat.

"Justru itu malah membuat suasana rapat rileks, tidak tegang sehingga apa yang ada di pikiran kita, gagasan kita bisa tercurahkan. Lama-lama anggota yang rapat sedikit banyak mendapat kosakata baru bahasa Sunda yang dimengerti," kata Dedi Mulyadi.

"Jadi bagi saya tidak ada problem apa pun orang mau menggunakan bahasa daerah mana pun di Nusantara ini selama itu bisa dipahami peserta rapat atau acara yang kita pimpin," kata Dedi melanjutkan.

Baca Juga: Kim Hawt Sorot Doddy Sudrajat Datang Tiba-tiba ke Rumah Haji Faisal: Nengok Cucu kok Bawa Pengacara, Aneh!

Justru, Dedi Mulyadi mempertanyakan orang-orang yang kerap menggunakan bahasa asing dalam rapat maupun di keseharian.

"Kita tidak pernah berpikir apakah istilah asing itu dimengerti atau tidak oleh peserta rapat atau diskusi," ucap Dedi Mulyadi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Lebih lanjut, Dedi mengajak seluruh pihak agar bersama-sama menjaga keberagaman dan kebinekaan untuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Viral Dorce Gamalama Minta Tolong ke Megawati, Sahabat Buka Suara: Seperti Anak Minta ke Orang Tua

"Jadi kalau Kajati terima suap, saya setuju untuk diganti. Namun kalau pimpin rapat pakai bahasa Sunda apa salahnya?," kata Dedi Mulyadi.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x