"Kita alhamdulillah pada hari Sabtu kemarin kita telah siap lagi 105.000 APD yang ini pada hari ini akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit yang ada di Tanah Air," ucapnya.
Menurutnya saat ini sebanyak 45.000 unit APD akan didistribusikan di DKI Jakarta, Bogor, dan Provinsi Banten.
Kemudian 40.000 unit APD akan didistribusikan untuk Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Bali. Sejumlah 10.000 unit APD akan didistribusikan ke seluruh provinsi yang ada di luar Jawa, serta 10.000 unit APD sebagai cadangan.
Baca Juga: 150 Tenaga Medis Resmi Bertugas di RS Darurat Penanganan Virus Corona Selama 1 Bulan
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa Chloroquine, salah satu dari dua obat yang disiapkan pemerintah dalam jumlah besar, bukan merupakan obat utama dalam penanganan COVID-19.
Chloroquine juga bukan merupakan obat bebas di mana penggunaannya harus melalui resep dokter.
"Saya sampaikan bahwa Chloroquine ini adalah bukan obat first line tetapi obat second line karena memang obat COVID-19 ini belum ada dan juga belum ada antivirusnya,” jelasnya.
Baca Juga: Wisma Atlet Kemayoran Siap Digunakan sebagai RS Darurat Penanganan Virus Corona
“Tetapi dari pengalaman beberapa negara, Chloroquine ini sudah digunakan dan banyak pasien COVID-19 yang sembuh dan membaik kondisinya. Obat ini bukan obat bebas jadi penggunaannya harus melalui resep dokter," ungkapnya.
Untuk diketahui, Chloroquine yang disiapkan pemerintah telah diproduksi di dalam negeri melalui Kimia Farma. Saat ini, pemerintah telah memiliki stok obat malaria ini sebanyak 3 juta kapsul yang akan diberikan melalui pengawasan dokter.***