Wisma Atlet Telah Siap Dijadikan Rumah Sakit Darurat Virus Corona, Jokowi: Saya Berharap Tidak Digunakan

- 23 Maret 2020, 16:49 WIB
SEJUMLAH petugas Palang Merah Indonesia melewati penyemprotan desinfektan pada Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Sabtu 22 Maret 2020.
SEJUMLAH petugas Palang Merah Indonesia melewati penyemprotan desinfektan pada Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Sabtu 22 Maret 2020. /ANTARA/ M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Wisma Atlet Kemayoran yang berada di Jakarta telah disulap menjadi Rumah Sakit (RS) Darurat Penanggulangan pandemi virus corona atau COVID-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meninjau kesiapan 7 tower Wisma Atlet tersebut pada Senin, 23 Maret 2020 panda pukul 09.05 WIB.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh pikiranrakyat-depok.com, berdasarkan peninjauannya Jokowi mengatakan bahwa sarana dan prasarana di Wisma Atlet telah siap untuk menangani pasien positif corona.

Baca Juga: Gencar Cegah Pandemi Virus Corona, 44 Tempat Cuci Tangan Portabel Ciptaan UI Siap Didistribusikan ke Publik

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Sekretariat Negara kendati demikian, dirinya berharap rumah sakit darurat COVID-19 ini tidak dipergunakan sebagai akibat adanya lonjakan pasien positif virus corona yang membutuhkan perawatan rumah sakit.

"Saya juga melihat sarana prasarana telah siap, baik untuk ruang penanganan pasien, baik ventilator, semuanya sudah siap, APD (Alat Pelindung Diri) juga siap, sehingga kita harapkan, nanti sore, rumah sakit darurat untuk korona ini telah bisa dipakai,” kata Jokowi.

Jokowi melanjutkan bahwa dirinya berharap rumah sakit darurat virus corona ini tidak digunakan.

Baca Juga: Terapkan Social Distancing, Pasangan di Malaysia Gelar Pesta Pernikahan Drive Thru di Tengah Pandemi Virus Corona

“Artinya, rumah sakit yang ada, yang telah kita siapkan jauh hari sebelumnya telah bisa melaksanakan penanganan virus corona ini," ujar Jokowi.

Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa Wisma Atlet ini yang akan digunakan untuk persiapan penanganan COVID-19 ini memiliki kapasitas 24.000 orang.

“Namun, yang saat ini yang telah disiapkan adalah untuk 3.000 pasien dengan wilayah ruang yang telah ditata dengan sebuah manajemen yang baik, baik itu untuk pasien, untuk dokter, untuk paramedis, semuanya ditempatkan dengan manajemen ruang yang berbeda," terangnya.

Baca Juga: Google Classroom, Cara Seru Belajar Jarak Jauh di Tengah Pandemi Virus Corona

Sementara itu, Jokowi menambahkan pemerintah sendiri menyiapkan 4 tower di Wisma Atlet Kemayoran dengan peruntukkan berbeda-beda.

Tower 1 berkapasitas 650 unit (1.750 orang) diperuntukkan sebagai Posko Gugus Tugas COVID-19.

Tower 3 berkapasitas 650 unit (1.750 orang) akan digunakan untuk dokter dan tenaga paramedis.

Baca Juga: Berbeda dengan Biasanya, Berikut Tata Cara Pemakaman Jenazah Pasien Virus Corona

Tower 6 dan tower 7 akan dipergunakan sebagai rumah sakit darurat, masing-masing berkapasitas 650 unit (1.750 orang) dan 886 unit (2.458 orang).

Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan mengenai banyaknya keluhan terkait kelangkaan APD dirinya menjelaskan bahwa sekarang ini hampir seluruh negara di dunia berebut untuk mendapatkan beberapa perlengkapan kesehatan, baik APD, masker, hingga hand sanitizer.

Meskipun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan bahwa pemerintah Indonesia telah menyiapkan ratusan ribu APD yang akan segera disebar ke berbagai rumah sakit.

Baca Juga: Wisma Atlet Kemayoran Siap Tampung 24.000 Pasien Virus Corona

"Kita alhamdulillah pada hari Sabtu kemarin kita telah siap lagi 105.000 APD yang ini pada hari ini akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit yang ada di Tanah Air," ucapnya.

Menurutnya saat ini sebanyak 45.000 unit APD akan didistribusikan di DKI Jakarta, Bogor, dan Provinsi Banten.

Kemudian 40.000 unit APD akan didistribusikan untuk Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Bali. Sejumlah 10.000 unit APD akan didistribusikan ke seluruh provinsi yang ada di luar Jawa, serta 10.000 unit APD sebagai cadangan.

Baca Juga: 150 Tenaga Medis Resmi Bertugas di RS Darurat Penanganan Virus Corona Selama 1 Bulan

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa Chloroquine, salah satu dari dua obat yang disiapkan pemerintah dalam jumlah besar, bukan merupakan obat utama dalam penanganan COVID-19.

Chloroquine juga bukan merupakan obat bebas di mana penggunaannya harus melalui resep dokter.

"Saya sampaikan bahwa Chloroquine ini adalah bukan obat first line tetapi obat second line karena memang obat COVID-19 ini belum ada dan juga belum ada antivirusnya,” jelasnya.

Baca Juga: Wisma Atlet Kemayoran Siap Digunakan sebagai RS Darurat Penanganan Virus Corona

“Tetapi dari pengalaman beberapa negara, Chloroquine ini sudah digunakan dan banyak pasien COVID-19 yang sembuh dan membaik kondisinya. Obat ini bukan obat bebas jadi penggunaannya harus melalui resep dokter," ungkapnya.

Untuk diketahui, Chloroquine yang disiapkan pemerintah telah diproduksi di dalam negeri melalui Kimia Farma. Saat ini, pemerintah telah memiliki stok obat malaria ini sebanyak 3 juta kapsul yang akan diberikan melalui pengawasan dokter.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Setneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x