PR DEPOK - Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko turut menanggapi soal pengeroyokan yang terjadi terhadap lansia yang mengendarai mobil di Cakung, Jakarta Timur.
Lansia WH (89) dituduh mencuri mobil, dan dikejar oleh gerombolan pemuda, serta dikeroyok hingga tewas, pada Minggu, 23 Januari 2022.
Menurut Budiman Sudjatmiko, kemarahan dengan kekerasan akan semakin tak terkendali saat menggerombol.
"Bahasa Indonesia menyumbang kata "Amock" ke bahasa Inggris. Kemarahan dgn kekerasan tak terkendali saat kita menggerombol," kata Budiman Sudjatmiko.
Lebih lanjut, Budiman menjelaskan sebabnya dengan mengibaratkan seperti kapas yang ringan tetapi dimaknai berat, cukup dengan satu seruan untuk hal baik.
"Sebabnya? Bisa seringan kapas tp dimaknai berat cukup dgn 1 seruan u/ hal2 baik," kata Budiman Sudjatmiko.
Baca Juga: Manchester United Resmi Pinjamkan Anthony Martial ke Sevilla
Adapun Budiman menegaskan bahwa pelaku pengeroyokan itu belum tentu jahat, tetapi bodoh secara sosial.
"Pelaku2nya jahat? Belum tentu. Bodoh secara sosial? Ya," ujar Budiman Sudjatmiko, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @budimandjatmiko.
Diketahui, sebelumnya pengeroyokan terjadi pada lansia WH, saat kejadian WH mengemudikan mobil berplat nomor B 1859 SYL.
Lansia WH sudah dikejar warga dari Tebet Jakarta Selatan hingga masuk ke Jakarta Timur melalui Jatinegara kemudian berhenti di Cakung.
Kejadian tersebut direkam kamera ponsel, dan beredar di media sosial, terlihat sejumlah massa yang mengendarai sepeda motor berusaha mengejar mobil yang dikendarai WH.
Segerombolan pengeroyok itu didominasi oleh remaja yang berjumlah puluhan, merusak mobil yang dikendarai WH.
Baca Juga: Mengenal Gejala Diabetes pada Anak Seperti yang Dialami oleh Matthew White
Puluhan remaja tersebut mengeluarkan WH dari dalam mobilnya dan memukulinya dengan batu dan kayu hingga tewas di tempat.***