Barang bukti yang digunakan oleh pihak kepolisian menimbulkan banyak pro-kontra dari para penikmat karya Tere Liye.
Banyak dari para pembaca mengaku tidak ada yang salah dengan buku-buku itu, bahkan mereka merasa teredukasi, terlebih oleh karya Tere Liye.
Kendati demikian, netizen lain pun mengaku tak harus berlebihan menyalahkan polisi dalam kasus ini.
Unggahan di akun twitter dan instagram @humaspoldajabar terkait laporan mereka yang menunjukkan barang bukti berupa sejumlah buku nampak sudah dihapus ketika ramai dibicarakan oleh netizen.
Baca Juga: PSBB Depok Berlaku Hari ini, Go Ride dan Grab Bike Resmi 'Hilang'
Tere Liye pun buka suara soal ramainya perbincangan netizen terkait kritikan yang ditujukan kepada polisi terkait pengamanan bukunya tersebut.
"Eh kami tahu kalau novel Negeri Para Bedebah sedang jadi trending topic kecil-kecilan. Jadi kalian tidak perlu menulis komentar bertanya soal itu di kolom komentar postingan lain.
"Selow aja. Itu hanya salah paham. Nanti kapan-kapan kalau Pakpol Bukpolnya sempat baca buku itu, dia akan ngerti.
"Lantas besok-besok semoga ikut berburu 40 judul lainnya. Habis seru bacanya," tutur Tere Liye dalam unggahan di Facebooknya pada Senin, 13 April 2020.***