PIKIRAN RAKYAT - Novelis Tere Liye buka suara usai beberapa waktu lalu karyanya, buku Negeri Para Bedebah dibicarakan oleh netizen.
Hal itu terjadi setelah Humas Polda Jabar mengunggah sebuah laporan penangkapan pelaku vandalisme ujaran kebencian "anarko" melalui akun Instagram dan Twitternya @humaspoldajabar.
Laporan tersebut berupa sebuah foto yang menampilkan tiga orang tersangka dan sejumlah anggota polres Banjar yang tengah memegang barang bukti aksi vandalisme tersebut.
Barang bukti yang diperlihatkan adalah enam buah buku dengan tiga di antaranya merupakan karya Mark Manson, Bung Karno, dan Tere Liye.
Baca Juga: Imbas PSBB Depok, Pasutri yang Boncengan Terpaksa Keluarkan Buku Nikah
Menurut laporan dari Galamedia News, Polres Kota Banjar telah meringkus tiga pemuda pelaku aksi vandalisme berisi hasutan dan ujaran kebencian terhadap pemerintah, serta berita bohong.
Tiga tersangka yang ditangkap yakni HS (21), AA (20), dan MA (20). Para tersangka telah membuat coretan di dinding Gudang Bulog, garasi GM, SMAN 1, dan Kantor Desa Jajawar.
Tulisan provokatif yang mereka buat adalah "Kill The Rich". Tersangka mengaku telah melakukan aksi vandalisme dengan mencoret dinding menggunakan cat sebanyk dua kali, sejak akhir Maret lalu hingga awal April.
Selain sejumlah buku, polisi juga mengamankan cat semprot, ponsel, 37 lembar poster, dan sepeda motor.
"Tersangka mengaku melakukan aksinya karena terinsipirasi dari film joker," kata Kapolres Banjar, AKBP Yulian Perdana.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB Depok, Banyak Pengendara Motor Berboncengan dan Abai Gunakan Masker