Bantah Anggapan Covid-19 Varian Omicron Lemah, Epidemiolog: jika Abai, Tetap Ada Kematian

- 7 Februari 2022, 14:40 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron.
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch.

Sebaliknya, masyarakat harus memastikan diri telah mendapatkan dosis vaksin lengkap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Tidak hanya itu, upaya mitigasi perlu ditingkatkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Athalla Naufal Terlibat KDRT yang Dialami Shannon Wong, Verrell Bramasta: Kamu Gak Perlu Menjelaskan...

"Ini bicara ketaatan kita dalam disiplin protokol kesehatan 5M, penguatan deteksi dini ditingkatkan, dan tentu akselerasi vaksinasi,” katanya.

Dicky menjelaskan bahwa varian Omicron memiliki risiko kematian pada sejumlah kondisi tertentu.

“Ini artinya kita nggak bisa menempatkan atau anggap ah saya sudah terinfeksi, belum vaksinasi pun biarin itu nggak berbahaya. Pada orang yang sudah vaksinasi pun tetap ada kematian, walaupun jauh lebih kecil, apalagi belum divaksinasi, bahaya banget,” ujarnya.

Baca Juga: Lima Tentara Pakistan Tewas dalam Serangan dengan Cabang Taliban di Perbatasan Afghanistan

Protokol kesehatan 5M juga diperlukan untuk membantu penguatan fungsi atau manfaat dari vaksinasi, selain testing, tracing dan treatment atau 3T.

“Karena masih ada dari kelompok masyarakat kita ini yang belum divaksinasi, masih ada yang meskipun sudah divaksinasi ternyata menurun proteksinya, sehingga itu perlu dilindungi, dengan cara memakai masker, jaga jarak, dan menghindari kerumunan,” katanya.

Ia menilai, kecepatan penyebaran varian Omicron tidak bisa dikejar jika beberapa hal tersebut tidak dilakukan.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah