Salah satu anggota DPRI RI A. Bakri H. M. mengaku terkejut dengan kabar pembengkakan anggaran tersebut.
Dia lantas mempertanyakan biaya modal pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang membengkak menjadi Rp 113,9 triliun.
Investasi ini, kata dia, melonjak sekitar Rp27 triliun dari perhitungan sebelumnya.
Tak sampai di situ, kader PAN ini juga mempertanyakan jaminan yang pemerintah ajukan terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
Lebih lanjut, Bakri juga mempertanyakan penyebab peningkatan anggaran yang berimbas terhadap target penyelesaian konstruksi.
Dia berharap, pembiayaan KCIC tidak membengkak lagi sampai kereta cepat ini beroperasi secara komersial, sebab, lanjutnya, jika terjadi kelebihan biaya konstruksi kembali pada masa mendatang, maka pembangunan proyek jumbo ditengarai akan membebani negara.***