Luput dari Perhatian, DBD Kini Capai 41.000 Kasus dengan Kematian Lebih dari 250 orang

- 22 April 2020, 09:15 WIB
ILUSTRASI nyamuk demam berdarah, DBD.*
ILUSTRASI nyamuk demam berdarah, DBD.* /PEXELS/

Baca Juga: Dinsos Sebut RT Inisiatif Sunat Dana Bansos, Masyarakat Putuskan Laporkan Oknum Ketua RT 

Bukan sesuatu yang baru jika musim penghujan menjadi waktu di mana virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aides Aegypti sigap menginfeksi manusia.

Juru Bicara Pemerintah terkait penanganan virus corona, Achmad Yurianto justru khawatir akan adanya lonjakan kasus penyakit yang dialami masyarakat Indonesia.

"Kalau terjadi bersamaan dengan Covid-19, tingkat kesakitan akan meningkat," kata Yurianto dalam jumpa persnya pada Selasa, 21 April 2020 sebagaimana dilaporkan Antara.

Saat ini, masyarakat Indonesia gencar diedukasi tentang cara pencegahan virus corona, akan tetapi, melihat begitu banyaknya kasus DBD tahun ini, edukasi terkait pencegahan DBD sempat surut, dan harus kembali digaungkan.

Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Kota Depok Hari Ini, Rabu 22 April 2020 

DBD dapat dicegah dengan memberantas sarang nyamuk, caranya melakukan 3M plus, yakni menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas, plus mencegah gigitan nyamuk.

Sementara di Depok sendiri, pada Januari lalu telah mengonfirmasi 172 kasus DBD, di waktu yang sama pihak Dinas Kesehatan Kota Depok membuat surat edaran yang memuat tuntutan camat dan lurah untuk mengedukasi masyarakat terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Data pada Maret menunjukkan bahwa Depok memiliki 288 kasus dengan angka kematian 3 orang.

Kabar terakhir yang dikonfirmasi pada Maret 2020 saat kasus virus corona baru muncul di Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita masih mengantisipasi tren peningkatan kasus DBD.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x