Mendag Sebut Harga Kedelai Naik karena Miliaran Babi di China, Ekonom: Siapa Nih yang Kasih Data Menyesatkan?

- 22 Februari 2022, 17:04 WIB
Ilustrasi - Anthony Budiawan menyanggah pernyataan Mendag Muhammad Lutfi soal miliaran babi yang jadi faktor naiknya harga kedelai.
Ilustrasi - Anthony Budiawan menyanggah pernyataan Mendag Muhammad Lutfi soal miliaran babi yang jadi faktor naiknya harga kedelai. /Pixabay/nishimura1123m./

PR DEPOK – Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi memberikan penjelasan terkait naiknya harga kedelai belakangan ini.

Kenaikan harga kedelai, diklaim Mendag Muhammad Lutfi, juga dipengaruhi oleh miliaran babi yang ada di China.

Mendag Muhammad Lutfi mengungkapkan, harga kedelai naik karena ada lima miliar babi di China yang semua pakannya adalah kedelai.

Di samping itu, ia juga mengungkapkan bahwa naiknya harga kedelai disebabkan berbagai faktor lain.

Baca Juga: BLT Anak Sekolah Rp4,4 Juta 2022 Mulai Dicairkan, Periksa Daftar Penerima Melalui Aplikasi Cek Bansos

Penyebab lainnya, jelas Mendag, yakni adanya cuaca buruk El Nina yang terjadi di kawasan Amerika Selatan baru-baru ini.

Ekonom Anthony Budiawan pun kembali memberikan tanggapannya terkait pernyataan tersebut.

Dikatakan melalui akun Twitter pribadinya, @AnthonyBudiawan, ia mempertanyakan pihak yang memberikan data ke Mendag.

Baca Juga: Momen Anang Gendong Anak Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Warganet Kirim Doa hingga Pujian

Pasalnya, menurut pandangannya, data-data tersebut dinilai telah menyesatkan.

Siapa nih yang kasih data menyesatkan ke mendag?” kata dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 22 Februari 2022.

Poin pertama, ia mengungkapkan bahwa populasi babi di China hanya berjumlah 406 juta, dan bukan miliaran.

Baca Juga: Xavi Hernandez Berharap Trio Pedri-Nico-Gavi Bisa Bawa Barcelona Berjaya Kembali

Jumlah babi di China hanya 406 juta, bukan miliaran,” ucap Anthony Budiawan.

Selain itu, ekonom itu menjelaskan bahwa kedelai bukan merupakan bahan utama pakan babi, melainkan jagung.

Kedelai, menurut Managing Director Political Economy and Policy Studies ini, sejak lama hanya merupakan bagian dari pakan babi.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Kabulkan Permintaan Jokowi untuk Merevisi Aturan JHT

Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, lanjut Anthony Budiawan, China mulai mengurangi kedelai untuk pakan babi.

Jagung merupakan bahan utama pakan babi. Kedelai dari dulu bagian dari pakan babi. China tahun ini mulai mengurangi kedelai untuk pakan babi,” tuturnya.

Cuitan Anthony Budiawan.
Cuitan Anthony Budiawan. Twitter @AnthonyBudiawan

***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Twitter @AnthonyBudiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah