PR DEPOK – Beredar video di media sosial yang memperlihatkan seorang tukang cendol yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat tiga periode.
Dalam video yang sempat beredar pada akhir Februari 2022 ini, tukang cendol tersebut mengaku bernama Bangun Wahyudi dari Purbalingga, Jawa Tengah.
Dihimpun dari berbagai sumber, tukang cendol ini mengaku mendapat Rp200.000 setelah direkam dalam video dan mendukung Jokowi tiga periode.
Bangun Wahyudi kemudian menjelaskan, beberapa minggu lalu, ada mobil hitam berhenti di tempatnya sering mangkal menjual es dawet.
Adapun lokasi tempat ia biasa berjualan yakni di bawah jalan layang entrance dan exit pintu tol Waru, Sidoarjo-Surabaya.
Ia mengungkapkan, ada dua orang pria yang turun dari mobil dan memesan es dawet. Setelah itu, mereka menawari Bangun menjadi model konten video.
Lebih lanjut, Bangun Wahyudi mengatakan bahwa kedua pria tersebut mengaku sebagai seorang YouTuber.
Pengakuan tukang cendol ini pun ramai diperbincangkan publik. Salah satu pihak yang berkomentar yakni ekonom Anthony Budiawan.
"Harga kudeta konstitusi murah meriah, cuma Rp200 ribu," kata Anthony Budiawan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 8 Maret 2022.
Apabila kabar tersebut benar adanya, maka hal itu merupakan suatu penghinaan besar terhadap rakyat.
"Di mana Kedaulatan Rakyat dianggap sampah, tidak ada harganya," tutur sang ekonom menambahkan.
Pada akhir cuitannya, Anthony Budiawan mengatakan bahwa rakyat hanya dipermainkan oleh penjahat konstitusi melalui tangan oligarki.
“Rakyat hanya dipermainkan oleh penjahat konstitusi, melalui tangan oligarki dan anteknya,” pungkas Anthony Budiawan.