PR DEPOK - Kementerian Perdagangan atau Kemendag baru-baru ini mengeluarkan pernyataan terkait kelangkaan minyak goreng yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
Kemendag mengklaim bahwa di tingkat produsen, produksi minyak goreng seharusnya bisa mencukupi kebutuhan warga sehingga tidak terjadi kelangkaan.
Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan, Didid Noordiatmoko, menyebut ada indikasi warga melakukan panic buying lantaran takut tak kebagian minyak goreng.
Didid mengatakan bahwa panic buying merupakan akibat dari kenaikan dan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Menurutnya, hal ini berujung pada warga yang membeli minyak goreng melebihi kebutuhannya.
"Tapi ini baru terindikasi," kata Didid.
Baca Juga: Rusia Siap Balas Sanksi Uni Eropa, Benua Eropa Terancam Krisis Energi
Terkait kecurigaan Kemendag soal warga yang 'menimbun' minyak goreng ini, politikus Partai Demokrat, Yan Harahap, turut berkomentar.
Dalam keterangan tertulis, Yan Harahap beranggapan bahwa jika benar warga menimbun minyak goreng, maka seharusnya mereka tak mengantre panjang seperti yang belakangan sering terjadi di berbagai daerah.