Dia juga mengatakan bahwa Moskow berusaha melakukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
Pernyataan itu muncul setelah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Rusia telah menempatkan hampir 150.000 tentara di dekat Ukraina.
Baca Juga: Presiden Jokowi akan Berkemah di Titik Nol IKN Nusantara Bersama 5 Gubernur se-Kalimantan
Vladimir Putin memutuskan untuk mengizinkan operasi militer, setelah sebelumnya Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, mengatakan bahwa negaranya tidak memiliki niat sama sekali untuk menyerang Ukraina.
"Saya akan mengulangi kembali pernyataan Presiden dan Menteri Luar Negeri Rusia, bahwa Rusia tidak punya niat untuk menyerang Ukraina," kata dia dikutip dari Antara.
Sementara itu Vorobieva, menilai kekhawatiran negara-negara Barat, khususnya aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), mengenai peningkatan kehadiran pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina, sebagai hal yang tidak logis.
"Kuncinya di sini adalah pasukan itu berada di wilayah Rusia. Tidak ada satu pun tentara atau kendaraan Rusia yang menyeberangi perbatasan," tegasnya.
Menurutnya, berkembangnya konflik Rusia-Ukraina menjadi peperangan baru-baru ini memunculkan banyak pertanyaan tentang alasan yang melatarbelakangi invasi Rusia ke Ukraina tersebut
Dosen Departemen HI FISIP UI Hariyadi Wirawan nerpendapat, bahwa konflik tersebut sebenarnya merupakan salah satu dari rangkaian peristiwa yang telah berlangsung cukup lama antara Rusia dengan Ukraina.