"Sementara, hasil produksinya malah justeru menyesengsarakan rakyat. Setidaknya, ibu pertiwi pun rugi dua kali, rakyat sengsara dan hutan belantara hancur," ujar anggota legislatif dari dapil Kabupaten Bogor ini.
'Lalu, alih-alih melindungi rakyat dan lingkungannya, negara malah tak mampu berbuat apa-apa."
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, mengakui adanya mafia minyak goreng.
Baca Juga: Kremlin Membantah Pembicaraan Damai Rusia dan Ukrain Alami Kemajuan Signifikan
Mendag pun mengaku tidak bisa berbuat banyak melawan mafia minyak goreng ini.
Meski begitu, mendag menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah oleh mafia pangan untuk memperjuangkan ketersediaan minyak goreng dengan harga yang murah.
"Saya pastikan saya tidak akan menyerah oleh mafia, spekulan, apalagi dalam keadaan harga-harga tinggi seperti ini," kata Mendag Lutfi seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Mendag Lutfi menduga ada puluhan juta liter minyak goreng diselundupkan keluar negeri melalui Jakarta, Medan, dan Surabaya, saat Harga Eceran Tertinggi (HET) masih ditetapkan Rp14.000 per liter untuk kemasan premium.
Dugaan itu muncul setelah Mendah Lutfi mendapati bahwa tidak menemukan ketersediaan minyak goreng di pasar maupun supermarket di Medan.