PR DEPOK - Pembahasan pawang hujan di acara MotoGP di sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu berhasil menyita perhatian publik.
Berbagai pihak memberikan komentarnya terkait hal tersebut, tak terkecuali pakar telematika, Roy Suryo melalui media sosial pribadinya.
Dalam keterangan tertulisnya, Roy Suryo menjelaskan pandangannya soal pawang hujan, hingga mengaitkannya dengan anggaran pemerintah.
Hal tersebut lantas ditanggapi oleh politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul melalui akun Twitter pribadinya.
Ruhut Sitompul tampak tidak terima dengan komentar Roy Suryo yang seolah menghina acara MotoGP yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.
Dia bahkan menyebut Roy Suryo sebagai orang yang 'tong kosong nyaring bunyinya' atau hanya seenaknya bicara.
"Ini manusia Purba tong kosong cempreng bunyinya," kata Ruhut Sitompul seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @ruhutsitompul pada Rabu, 23 Maret 2022.
Baca Juga: Selain Kasus Harian Covid-19 yang Meningkat, China Kembali Laporkan Temuan Wabah Flu Burung H5N6
Tak hanya itu, kader PDIP ini juga menyatakan Roy Suryo tak tahu malu karena sudah menghina acara MotoGP, yang merupakan acara balapan internasional.
Bahkan menurutnya, acara yang dikritik Roy Suryo itu merupakan acara besar yang terbilang sukses dan diakui hingga diberi nilai baik oleh para pengamat motor dunia.
"Nggak ada malunya berani menghina Balapan Motor Internasional Mandalika di Lombok NTB yg sukses dalam penilaian Pengamat Motor Dunia dgn memberi Nilai hampir A Paten MERDEKA," ujarnya menjelaskan.
Sebagai informasi, pada awalnya Roy Suryo membahas hujan deras yang terjadi di sirkuit Mandalika, yang ternyata berhenti karena sudah waktunya, bukan karena aksi pawang hujan.
Komentar itu dilandasi oleh penjelasan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan hal serupa.
"Kalau HUJAN yg 'BERHENTI' di Mandalika itu memang murni karena Faktor Teknis DURASI (sudah 1 jam dan memang saatnya mau berhenti). Jadi 100% BUKAN karena 'Pawang' yg baru 'Atraksi' setelah mau reda itu. AMBYAR," ucap Roy Suryo melalui akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
Baca Juga: Diduga Tak Dinafkahi, Kuasa Hukum Ungkap Alasan Puput Menggugat Cerai Doddy Sudrajat
Kemunculan pawang hujan yang membuat ramai publik tersebut lantas dikaitkan oleh Roy Suryo dengan masalah anggaran pemerintah.
Dia tampak mempertanyakan bayaran yang didapatkan oleh pawang hujan dari pemerintah, yang barangkali diambil dari dana APBN.
"Kesimpulannya, 'Pertunjukan' Pawang2an kemarin SUKSES mendapat Bayaran besar (Ratusan juta, Uang dari mana? APBN?)," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia hanya disorot oleh media luar negeri lantaran aksi pawang hujannya, dibanding acara MotoGP nya itu sendiri.
Kemudian ia juga menilai bahwa aksi pawang hujan tersebut berhasil menghibur masyarakat dari sejumlah kasus-kasus besar yang terjadi di Indonesia.
"Menorehkan Nama Orang Indonesia di Pemberitaan2 LN (bahkan Melebihi yg Sebenarnya "Pengin tampil") & Menghibur Rakyat +62 sejenak dari berbagai Kasus2 besar. AMBYA," tutur Roy Suryo menambahkan.***