Mengapa 21 April Diperingati sebagai Hari Kartini? Simak Sejarah dan Biografi Lengkap Raden Ajeng Kartini

- 20 April 2022, 14:40 WIB
Ilustrasi. Sejarah Hari Kartini yang selalu di peringati setiap tanggal 21 April.**
Ilustrasi. Sejarah Hari Kartini yang selalu di peringati setiap tanggal 21 April.** /Pixabay/

Sayangnya saat semangat memperjuangkan hak-hak wanita sedang berapi-api, Kartini disuruh menikah dengan Bupati Rembang, K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada 12 November 1903.

Beruntung, Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat sangat mengerti dengan cita-cita Kartini hingga memperbolehkannya membangun sebuah sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang.

Dari pernikahannya dengan Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Kartini mempunyai seorang anak bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir 13 September 1904.

Baca Juga: Dirjen Perdaglu Kemendag Jadi Tersangka, Said Didu: Hanya Pelaksana Tugas Praktik Oligarki

Empat hari setelah melahirkan sang anak, tepatnya pada 17 September 1904 Kartini mengembuskan napas terakhir.

Kartini wafat di usia 25 tahun dan dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Wafatnya R.A. Kartini tidak serta-merta mengakhiri perjuannya semasa hidup untuk mengangkat derajat kaum wanita.

Salah satu teman Kartini di Belanda yakni Mr. J.H. Abendanon yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan Hindia Belanda mengumpulkan surat-surat yang dulu pernah dikirimkan oleh Kartini kepada teman-temannya di Eropa.

Baca Juga: Dirjen Kemendag Jadi Tersangka Kasus Mafia Minyak Goreng, Syahrial Nasution: Mengundurkan Diri Tentu Mulia

Abendon kemudian membukukan seluruh surat itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht yang jika diartikan secara harfiah berarti “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: LPMP Riau


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah