Eko Budi, menyatakan bahwa pihaknya masih terus memantau potensi tersebut, apabila volume material yang bertumpuk sudah cukup besar.
"Namun kita harus mewaspadai bersama, karena bisa memicu potensi runtuh dan bisa menimbulkan gelombang tinggi atau tsunami," ujarnya.
Baca Juga: Dituduh Berupaya Gulingkan Pemerintah, Aktivis Turki Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup
Dikatakan Eko Budi, bahwa sejak 24 April 2022, status aktivitas Gunung Anak Krakatau ditingkatkan dari level 2 menjadi level 3.
Namun pihak Badan Geologi terus memantau dari pos pengamatan di Pasauran, Banten, maupun di Lampung.
Dia pun mengimbau kepada yang masyarakat ingin mengetahui terkait dengan perkembangan terkini aktivitas Gunung Anak Krakatau, dapat memantaunya melalui situs resmi di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi. ***