Network
PR DEPOK – Belakangan ini, Indonesia kembali mengalami tren kenaikan kasus positif pandemi Covid-19.
Ada beberapa penyebab tren kenaikan kasus positif Covid-19 di Indonesia, termasuk masuknya varian baru.
Terkait tren kenaikan kasus positif Cocid-19 ini, Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan beberapa hal.
Menurut Wiku Adisasmito, kasus mingguan meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Dibandingkan akhir Mei lalu sebanyak 1.800 kasus, minggu lalu naik menjadi 3.600 kasus.
Baca Juga: Pengertian Penyakit Autisme Lengkap dengan Gangguan hingga Cara Terapinya
Kasus aktif Covid-19 juga meningkat. Jika akhir Mei lalu angkanya berkisar 2.900 kasus, maka per 13 Juni 2022 berkisar 4.900 kasus.
Atas fakta tersebut, ia mengatakan bahwa kenaikan kasus positif dan kasus aktif di Indonesia harus segera dimitigasi dengan baik agar tidak terus naik.
"Kondisi saat ini harus kita upayakan bersama-sama untuk menekan penularan semaksimal mungkin," ucapnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Satgas Covid-19.
"Perlu menjadi perhatian, bahwa Indonesia telah berhasil mempertahankan penurunan kasus harian dan mingguan tetap rendah selama 2 bulan berturut-turut," kata Wiku menambahkan.
Baca Juga: Mengapa Saldo BPNT Kartu Sembako Banyak yang Kosong? Mungkin ini Penyebabnya
Meski demikian, kenaikan kasus positif di Indonesia terbilang lebih rendah dibandingkan kenaikan beberapa negara tetangga.
Data per 11 Juni lalu, kasus harian di Indonesia ada 574 kasus. Sedangkan di Malaysia 1.709 kasus, Thailand 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus, bahkan di Australia sebesar 16.393 kasus.
Akan tetapi, kenaikan kasus Covid-19 saat ini harus segera ditekan dengan semaksimal mungkin.
Penyebab Kenaikan Kasus Positif Covid-19 di Indonesia
1. Mobilitas penduduk yang terus naik jika dibandingkan sepanjang tahun 2021
2. Meningkatnya interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya.
3. Melandainya kasus Covid-19 mempengaruhi kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat. Seperti di tempat-tempat umum dan di lingkungan pemukiman yang tidak lagi sedisiplin saat kasus meningkat.
4. Adanya mutasi virus dengan varian baru BA.4 dan BA.5 yang sudah masuk Indonesia.
Varian ini pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022, dan kini 8 kasus telah teridentifikasi.
Secara epidemiologi, varian BA.4 teridentifikasi di 61 negara melalui 7.524 sekuens yang telah dilaporkan melalui GISAID.
Baca Juga: Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia 2023, Iwan Bule Beri Komentar Begini
Sedangkan, varian BA.5 teridentifikasi di 65 negara melalui 10.442 sekuens yang telah dilaporkan melalui GISAID.
Penyebab kenaikan kasus ini penting diperhatikan selama 2 hingga 4 minggu ke depan. Pasalnya, perlu waktu untuk melihat dampak dari suatu faktor penyebab terhadap kenaikan kasus.***
