“Ada ekspektasi yang besar di bahu Presiden Jokowi bahwa kunjungannya ke Ukraina dan Rusia sebagai juru damai dan dapat membuat perubahan berarti,” kata Fitriani.
Diketahui bahwa perang antara Ukraina dan Rusia menyebabkan banyak kehancuran, termasuk menimbulkan krisis pangan di berbagai negara.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 35 Kapan Dibuka? Berikut Estimasi Tanggal Pendaftarannya
Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini harus bisa menangani konflik yang melanda dunia termasuk konflik perang Rusia dan Ukraina serta konflik pandemi Covid-19 yang masih harus segera dituntaskan.
Jokowi juga menegaskan bahwa kunjungannya ke Rusia dan Ukraina tidak memiliki kepentingan apapun dan hanya ingin melihat konflik perang di antara kedua negara tersebut selesai.
Jokowi juga siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina dan Rusia di tengah konflik yang berlangsung.
Baca Juga: Serangan Rudal Rusia di Odesa Tewaskan 18 Orang, 2 di antaranya adalah Anak-anak
Sebab, isu perdamaian dan kemanusiaan akan selalu menjadi prioritas dalam politik luar negeri Indonesia.
“Dalam konteks inilah, saya melakukan kunjungan ke Kyiv, Ukraina dan Moskow, Rusia,” ujar Jokowi.***