"Mengukur kualitas sumber daya manusia, mohon maaf saya memiliki latar belakang akademisi atau sekaligus praktisi hukum, bagi saya ukurannya minimal ada dua kriteria minimal," kata Simon Nahak.
Lebih lanjut, Simon mengungkap idenya yakni Kartu Malaka Cerdas yang bekerja sama dengan bank daerah untuk membantu para siswa.
"Bagi saya untuk mengukur kabupaten Malaka memiliki kualitas yaitu ketika tingkat pendidikan di masyarakat itu bisa ditingkatkan. Lalu campur tangan pemerintah, saya mempunyai ide dengan adanya Kartu Malaka Cerdas yang bekerja sama dengan bank Nusa Tenggara Timur (NTT) bank daerah," kata Simon Nahak.
Kemudian, Simon menjelaskan ada dua seri dalam program Kartu Malaka Cerdas yang ia inisiasi tersebut. Adapun seri A untuk siswa SD dan SMP, yang bersumber dari APBD.
"Ada dua seri, ada seri A dan Seri B. Seri A kami berikan karena ada batasan kewenangan untuk mengelola sekolah sampai dengan tingkat SMP, sehingga beasiswa pun kami berikan kepada siswa SD dan SMP yang juara sekolah, juara 1, 2 dan 3, beasiswa itu berupa Kartu Malaka cerdas, dan itu bentuknya ATM, jadi ketika siswa ingin bayar uang sekolah, ia tinggal masukkan Kartu ke AtM, bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah itu memang sumbernya dari APBD," kata Simon Nahak.
Sedangkan, seri B diperuntukkan beasiswa untuk S1, S2, S3 yang terbentur anggaran atau biaya untuk menyelesaikan tugas akhir.
"Seri B, anak anak Malaka banyak yang sekolah di luar sana, mereka sekolah keliling Indonesia, mereka bahkan sampai ke luar negeri, tetapi saat menyelesaikan tugas akhir terbentur anggaran, nah kita bantu disana, karena kami punya keterbatasan kewenangan tadi, sehingga kami bantu memberikan bantuan beasiswa dengan Kartu Malaka Cerdas Seri B untuk S1, S2, S3, ketika mau menyelasaikan tugas akhir," kata Simon Nahak.
Baca Juga: Ogah ke Chelsea, Jules Kounde Putuskan Berangkat ke Barcelona Musim Panas Ini