"Korupsi itu kan mencuri uang negara perbuatan yang tidak baik, tidak benar dan melanggar norma, maka di tata kelola demokrasi ini saya fokuskan untuk memberantas korupsi," kata Simon Nahak.
Selain itu, Simon juga menyinggung infrastruktur di Kabupaten Malaka, hingga saat ini belum memiliki kantor bahkan rumah jabatan, akan makin sulit jika korupsi terus dipelihara.
Baca Juga: Cara Cek Daftar Penerima BPNT 2022 yang Cair setiap Bulan
"Untuk infrastruktur, Malaka belum memiliki kantor, bahkan belum punya rumah jabatan, jika korupsi terus dipelihara, bagaimana Malaka bisa memiliki membangun," kata Simon Nahak.
"Saya baru setahun lebih, dari 50% program saya sudah bisa jalan," tambah Simon Nahak, seperti diungkap saat klarifikasi virtual dengan Pikiran Rakyat.
Simon Nahak juga sempat menjawab beberapa pertanyaan yang ditujukan padanya terkait Kabupaten Malaka, salah satunya dalam pemberantasan korupsi dan pembangunan di wilayahnya tersebut.
Ia mengatakan bahwa dirinya menerapkan teori makan bubur, karena makan bubur pasti dari pinggir, begitupun memberantas korupsi, bisa dimulai dari desa.
"Saya menggunakan teori makan bubur. Makan bubur kan pasti dari pinggir, tidak langsung main di tengah, kenapa dimulai dari desa karena bagi saya anggaran yang digelontorkan dari pemerintah pusat itu kan cukup besar, antara lain yang saya pantau hampir setiap desa itu setiap tahun Rp1 miliar. Cuma yang saya lihat anggaran itu tidak digunakan dengan maksimal, saya perhatikan tidak semuanya berjalan," kata Simon Nahak.
Ia menjelaskan bahwa memperbaiki itu tidak hanya melihat fisik. Simon menyinggung para pekerja yang tidak disiplin masuk kantor.