Diketahui sebelumnya, isu 'kekaisaran Sambo' tersebut berawal dari sebuah dokumen yang berisi informasi terkait Kaisar Sambo dan Konsorsium 303.
Dokumen itu berisi soal data-data perwira Polri yang diduga terlibat mendukung bisnis ilegal seperti perjudian, prostitusi, tambang ilegal, minuman keras, penyelundupan suku cadang palsu hingga solar subsidi.
Dalam dokumen yang tersebar luas di media dan masyarakat tersebut, ada pula narasi yang berisi keterangan Ferdy Sambo yang dikenal sebagai 'Kaisar Sambo' oleh kalangan bandar judi.
Isu itu lalu diperkuat dengan pernyataan Mahfud MD yang menyebut adanya kerajaan Ferdy Sambo di Polri, seperti sub mabes yang sangat berkuasa.
Kendati demikian, dokumen yang viral tersebut menurut pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto, masih berupa dugaan.
Bambang Rukminto berpendapat, perlu adanya pembuktian yang nyata untuk memastikan kebenaran dari dugaan tersebut.
Baca Juga: Cara Cek Penerima PKH 2022 Online Lewat HP untuk Cairkan Bansos Tahap 3
Dia pun menyarankan agar polisi melakukan penyelidikan terkait isu ini dan menyampaikannya pada publik secara transaran dan bisa dipertanggungjawabkan.
Sebab melihat kondisi saat ini, menurutnya tingkat kepercayaan masyarakat sudah sangat menurun kepada Polri.