Network
PR DEPOK- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini telah mengkonfirmasi temuan pertama kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.
Pasien tersebut berasal dari DKI Jakarta, berusia sekitar 27 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Ia terkonfirmasi cacar monyet setelah dilakukan tes yang menunjukkan hasil positif.
"Hari ini ada yang satu terkonfirmasi (Monkeypox) dari DKI Jakarta laki-laki berusia 27 tahun, berdasarkan laporan pemeriksaan PCR tadi malam dengan hasil positif," ungkap Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Menurut Kemenkes pasien yang terkonfirmasi cacar monyet diketahui usai melakukan perjalanan ke luar negeri. Dia mengalami demam setibanya di Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2022.
Saat mengalami demam, pasien tersebut juga menunjukkan beberapa gejala cacar monyet seperti, pembengkakan kelenjar getah bening, ruang cacar di muka, telapak tangan, kaki, serta sebagai area genital.
Lebih lanjut kata Syahril, saat ini pasien tengah menjalani isolasi mendiri karena hanya menunjukkan gejala ringan.
Baca Juga: Sudah Bikin Buku Yasin, Warganet Kena Prank Ternyata Jerry Hidup Kembali di Big Mouth Episode 9
Sementara itu banyak orang yang mengaitkan cacar monyet sebagai bagian dari cacar air karena memiliki gejala umum yang sama.
Lantas apa yang membedakan cacar monyet dengan cacar air ? Simak penjelasan berikut ini yang dikutip dari Antara.
Cacar monyet disebut termasuk penyakit zoonosis virus, artinya virus ditularkan dari hewan ke manusia. Sedangkan cacar air ditularkan oleh virus RNA.
Kendati demikian, cacar air tidak separah cacar monyet tapi keduanya sama-sama menyebabkan ruam pada kulit. Cacar air lesinya jauh lebih kecil dari cacar monyet.
Baca Juga: Cek Penerima BSU 2022 untuk Cairkan BLT Subsidi Gaji bagi Pekerja
Lesi cacar air akan sembuh sendiri setelah melalui tujuh hingga delapan hari setelah terpapar virus tetapi tidak demikian dengan cacar monyet yang membutuhkan perawatan cukup lama hingga melakukan isolasi.
.***
