Dengan cepat, ia berhasil merebut kembali stasiun radio itu dan kemudian mengumumkan bahwa kudeta PKI ini gagal.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Gramedia, atas perintah Soekarno, Soeharto langsung bergerak dengan sigap.
Setelah itu, PKI dinyatakan sebagai penggerak kudeta dan kemudian para dalang yang ada di belakangnya diburu dan ditangkap.
Termasuk pula DN Aidit yang sempat lari dan kabur ke Jawa Tengah yang akhirnya berhasil ditangkap.
Selain itu, anggota organisasi lain seperti CGMI atau Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia, Lekra atau Lembaga Kebudajaan Rakjat, Pemuda Rakyat, Gerwani atau Gerakan Wanita Indonesia, dan BTI atau Barisan Tani Indonesia yang dianggap sebagai simpatisan atau yang berkaitan dengan PKI juga turut ditangkap.
Banyak kelompok masyarakat juga turut menghancurkan markas PKI yang berada di berbagai daerah.
Mereka juga menyerang berbagai lembaga, kantor, toko, dan juga universitas yang dianggap berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia.
Di era pemerintahan Presiden Soeharto, Gerakan 30 September 1965/PKI diperingati pada setiap tanggal 30 September dan tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.