Kemudian dia menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Purwokerto dan juga ikut dalam pertempuran di Ambarawa sebagai ajudan Panglima Besar Sudirman.
Kariernya di dunia militer sangat melejit pada masa tersebut. Tetapi ketika PKI mengajukan pembentukan angkatan perang kelima, Suprapto dengan tegas menolaknya.
Letjen Suprapto pun juga turut menjadi korban pemberontakan G30S bersama para petinggi TNI AD lainnya hingga gugur.
Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya. Sehingga kini, Letjen Suprapto pun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
Baca Juga: Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI Dikabarkan Akan Tayang di 2 Channel TV Ini, Berikut Jadwalnya
3. Letjen (Anumerta) S. Parman
Siswondo Parman atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan S. Parman adalah salah satu petinggi TNI AD di masa Orde Lama.
Letjen S. Parman lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, pada 4 Agustus 1918, beliau menempuh Pendidikannya lebih kepada bidang intelijen.
Beliau pernah dikirim ke Negara Jepang untuk mempelajari ilmu intelijen pada Kenpei Kasya Butai.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan datang, Letjen S. Parman memutuskan untuk mengabdi kepada Indonesia untuk memperkuat militer di Tanah Air.