Mahfud MD Ungkap Penyebab Tewasnya 133 Orang dalam Tragedi Kanjuruhan: Penembakan Gas Air Mata!

- 20 Oktober 2022, 19:24 WIB
Menko Polhukam, Moh Mahfud MD menegaskan bahwa penembakkan gas air mata adalah penyebab utama tewasnya 133 orang dalam tragedi Kanjuruhan.
Menko Polhukam, Moh Mahfud MD menegaskan bahwa penembakkan gas air mata adalah penyebab utama tewasnya 133 orang dalam tragedi Kanjuruhan. /Instagram @mohmahfudmd

PR DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh Mahfud MD memberikan pendapatnya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang beberapa waktu lalu. 

Dalam keterangannya, Mahfud MD menegaskan bahwa tewasnya 133 orang dalam tragedi Kanjuruhan itu disebabkan oleh gas air mata yang digunakan oleh aparat kepolisian. 

Dia mengaku tak peduli dengan kandungan kimia yang terkandung di dalam gas air mata tersebut, lantaran ia meyakini bahwa penembakan gas air mata lah yang menjadi penyebab utama ratusan orang meninggal dunia. 

Baca Juga: Salah Satu Korban Tragedi Kanjuruhan Dilaporkan dalam Kondisi Serius di Ruang ICU RSUD Syaiful Anwar

Sebab dengan aparat polisi menembakkan gas air, menurutnya para penonton yang hadir menjadi panik dan berdesak-desakkan hingga menyebabkan banyak orang meninggal dunia. 

"Saya nggak peduli sekarang seberapa besar kandungan kimia yang mematikan (dalam gas air mata), itu tidak penting. Karena bukan kimianya yang menyebabkan, tetapi penembakkannya yang menyebabkan orang panik kemudian berdesak-desakkan dan mati," kata Mahfud MD seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Kamis, 20 Oktober 2022. 

Mahfud MD yang juga merupakan Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) lantas menyatakan bahwa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) harus ikut bertanggung jawab dalam insiden ini. 

Baca Juga: Cek Penerima BPUM 2022 Online Lewat eform.bri.co.id dan Cairkan BLT UMKM Senilai Rp600.000

Kemudian ia pun menjelaskan kemungkinan situasi yang terjadi saat aparat kepolisian menembakkan gas air mata kepada para penonton atau suporter.  

"Mungkin gas air matanya sendiri tidak menyebabkan kematian langsung, tetapi penyemprotan ke tempat-tempat tertentu menyebabkan orang panik, napasnya sesak, lalu lari ke tempat yang sama, desak-desakkan, mati. Jadi, penyebabnya ya gas air mata," ujarnya menjelaskan. 

Dengan terjadinya insiden di Kanjuruhan, pemerintah lalu melakukan evaluasi besar-besaran dalam dunia sepak bola dengan mendiskusikannya bersama FIFA. 

Baca Juga: Lirik Lagu Bite - D.O EXO, OST Bad Prosecutor dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

"Karena begini, menyangkut dunia sepak bola, pengaturan, pengorganisasian dan lainnya itu sudah diatur oleh FIFA dan PSSI. Kita tidak boleh ikut campur ke situ, tetapi pemerintah sudah bicara dengan presiden FIFA akan bersama-sama melakukan transformasi," tutur Mahfud MD. 

Selain itu, Mahfud MD mengungkapkan bahwa pemerintah juga hendak menjalani rekomendasi lainnya seperti melakukan renovasi stadion. 

Lalu rekomendasi selanjutnya buntut tragedi Kanjuruhan ini menurutnya adalah pembuatan peraturan dan prosedur dalam pengamanan sepak bola.

Baca Juga: Lirik Ya Lal Wathon Lagu Hari Santri 22 Oktober, Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

"Kemudian pengaturan ke Polri agar membuat aturan-aturan baru dan mulai melakukan penyusunan prosedur tetap baru di dalam pengamanan sepak bola dan seterusnya sekarang dilakukan. Saya kira itu sudah cukup maksimal yang dilakukan oleh TGIPF," ucapnya menambahkan.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah