Hadiri Peresmian Lamban Pancasila di Lampung Barat, Karjono Kagumi Budaya dan UMKM: Representasi Kebhinekaan

- 24 November 2022, 20:39 WIB
Saat menghadiri peresmian Lamban Pancasila di Lampung Barat, Karjono mengagumi budaya dan UMKM, sebut representasi kebhinekaan.
Saat menghadiri peresmian Lamban Pancasila di Lampung Barat, Karjono mengagumi budaya dan UMKM, sebut representasi kebhinekaan. /BPIP/

PR DEPOK - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri acara gelar budaya dan peresmian Lamban Pancasila (Gedung Kebudayaan) di Kab. Lampung Barat pada Kamis, 24 November 2022.

Saat menghadiri acara tersebut, Karjono mengakui ia mengagumi kebudayaan dan UMKM Lampung Barat. 

Bukan hanya UMKM, makanan khas Lampung Barat juga dicicipi oleh Karjono termasuk nasi jagung, ikan tuhu, dan sawut singkong.

Dengan didampingi Bupati Lampung Barat, H. Parosil Mabsus, Karjono menyebut bahwa keragaman kuliner ini merupakan kearifan lokal yang harus dipertahankan dan dipromosikan sebagai kekayaan budaya Lampung Barat.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Leo, dan Cancer Jumat, 25 November 2022: Anda Mudah Menerima Kesuksesan Esok Hari

“Makanan di Lampung Barat ini hanya ada dua. Enak dan enak banget. Tentu ini aset masyarakat Lampung Barat yang patut dibanggakan. Makanannya saja beragam, artinya representasi bhineka tunggal ika terlihat di sini”, ucap Karjono.

Karjono menambahkan, dengan diresmikannya Lamban Pancasila di Kab. Lampung Barat diharapkan dapat mempertegas tegaknya ideologi Pancasila di bumi Sekala Beghak yang memiliki 4 kepaksian (kerajaan adat), yakni Paksi Buay Pernong, Paksi Buay Belenguh, Paksi Buay Bejalan Diway, dan Paksi Buay Nyerupa.

Dalam sambutannya, Karjono menuturkan, pentingnya memahami sejarah asal muasal Lampung Barat. Sehingga masyarakat Lampung Barat akan lebih menghargai Lamban Pancasila sebagai sebuah kebanggaan atas kekayaan budaya yang dimilikinya.

“Sekala Beghak itu unit masyarakat yang didirikan Suku Tumi pada abad ke-3 Masehi. Pusatnya terletak di lereng Gunung Pesagi, dekat Danau Ranau, Lampung Barat. Sumber kultur masyarakat terkait politik yang bermusyawarah. Ini sila keempat. Luar biasa masyarakat di sini selalu bermufakat”, ujar Karjono.

 Baca Juga: Satu Korban Jiwa Gempa Cianjur Ditemukan Tertimbun Tanah, Jenazah Berhasil Dievakuasi

Karjono menjelaskan, saat ini Pancasila penting digaungkan dan diajarkan kembali kepada masyarakat Indonesia. Sejak tahun 1998, masyarakat mengalami perubahan karakter, sopan santun, dan rasa nasionalisme sebab pelajaran dan lembaga Pancasila tiada.

“Maka tahun 2017, Presiden Jokowi membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) yang selanjutnya, pada tahun 2018 direvitalisasi menjadi BPIP. Dari situlah kami bergerak masif menanamkan Pancasila di hati bangsa Indonesia. Salah satunya, upaya menghadirkan kembali mata ajar Pancasila di semua jenjang pendidikan formal, nonformal, dan informal”, tutur Karjono.

Karjono berpesan, Pancasila harus selalu melekat di hati Bangsa Indonesia karena sudah menjadi karakter dan pandangan hidup.

“Pancasila sebetulnya bicara mengenai bener. Kalau pinter saya yakin pada pinter banget. Tapi tidak cukup itu, melainkan harus bener. Tidak semua orang pinter itu bener, tidak semua orang bener itu pinter. Saya meyakini masyarakat Lampung Barat ya bener, ya pinter”, pungkas Karjono.

 Baca Juga: BSU Tahap 8 Cair? Simak Tanda-Tanda Pekerja yang Dapat BLT Subsidi Gaji

Sejalan dengan Wakil Kepala BPIP, Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyebut, adanya Lamban Pancasila menjadi momentum penguatan nilai-nilai Pancasila di Lampung Barat. Dirinya berpesan, masyarakat Lampung Barat agar selalu mempertahankan kerukunan di tengah keberagaman yang ada di Lampung Barat.

“Lamban Pancasila ini representasi kebhinekaan di Lampung Barat dan Indonesia. Gedung ini menjadi etalase kebudayaan yang unik dan kaya”, ujar Hasto.

Hasto juga mengapresiasi BPIP atas kekonsistenan membumikan Pancasila di Bumi Pertiwi.

“Terima kasih juga kepada BPIP selalu konsisten mengawal Pancasila agar selalu ada di dalam hati bangsa Indonesia”, ungkap Hasto.

 Baca Juga: Akibat Gempa Cianjur Hari Keempat, BNPB Catat 272 Korban Meninggal Dunia

Sementara itu, di tengah ribuan masyarakat Lampung Tengah, Bupati Lampung Barat, H. Parosil Mabsus menegaskan, Lamban Pancasila ini merupakan simbol Lampung Barat sebagai kota berbudaya, masyarakat yang beradab, menghargai kebudayaan yang dapat menempatkan posisinya, dan menghargai para tamu yang datang.

“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pesan. Lamban Pancasila ini harus kita manfaatkan untuk kerukunan dan kebhinekaan. Tidak boleh lagi ada orang yang mempertanyakan tentang Pancasila. Pancasila harga mati, karena keniscayaan bagi Bangsa Indonesia”, ungkap Parosil.

Parosil menambahkan, berkat keberagaman, Bangsa Indonesia mendapatkan pengakuan dari Dunia. Hal itu perlu ditegaskan oleh generasi penerus yang mengemban tanggung jawab melestarikan adat istiadat, turun temurun dari para pendahulu.

 Baca Juga: Tata Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan secara Online dan Offline

“Mudah-mudahan dengan hadirnya Lamban Pancasila, dapat menjaga dan melestarikan, serta mempromosikan budaya Lampung Barat untuk kemajuan masyarakat”, pungkasnya.

Dalam acara peresmian Lamban Pancasila ini hadir pula Anggota DPR RI Komisi I, Drs. H. Mukhlis Basri, Wakil Bupati Lampung Barat, Kepala Biro Fasilitasi Pimpinan, Hubungan Masyarakat, dan Administrasi BPIP, Sunoto Setyo, S.E., M.Si., Pemerintah Provinsi Lampung, para Sultan Kepaksian di Lampung Barat, dan Fokopimda Lampung Barat.***

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x