Sosiolog Jawab Soal Dugaan Ritual Mistis dan Apokaliptik dalam Kasus Keluarga Kalideres

- 9 Desember 2022, 22:06 WIB
Pakar Sosiologi Agama, Jamhari menjawab soal ritual mistis dan sekte apokaliptik yang diduga dilakukan keluarga di Kalideres.
Pakar Sosiologi Agama, Jamhari menjawab soal ritual mistis dan sekte apokaliptik yang diduga dilakukan keluarga di Kalideres. /ANTARA/

PR DEPOK - Misteri meninggalnya satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat beberapa waktu lalu berhasil menyita perhatian publik lantaran munculnya berbagai keanehan.  

Usai menuai rasa penasaran masyarakat, tak sedikit warganet yang berspekulasi soal paham apokaliptik atau sekte tertentu yang diduga dianut oleh keluarga di Kalideres tersebut. 

Pihak kepolisian bahkan sempat menemukan bukti berupa mantra hingga buku-buku agama yang berkaitan dengan ritual mistis, yang diduga dilakukan oleh salah satu korban. 

Menanggapi hal tersebut, pakar sosiologi agama (sosiolog) akhirnya memberikan penjelasan yang membantah spekulasi dan dugaan-dugaan itu. 

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Pakar sosiologi agama, Jamhari menyatakan bahwa keempat anggota keluarga di Kalideres ini tidak menganut sekte atau ajaran tertentu.

Dia menegaskan bahwa keempat jenazah merupakan orang normal yang meninggal secara wajar karena sakit, bukan karena ritual tertentu. 

"Mereka bukan penganut sekte, apalagi apokaliptik. Mereka orang normal yang bisa meninggal secara wajar karena penyakit dan lainnya," kata Jamhari seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Jumat, 9 Desember 2022. 

Baca Juga: 13 Twibbon Hari HAM 2022 Desain Kekinian dan Paling Popular Beserta Cara Pasangnya

Terkait barang bukti seperti buku yang ditemukan, Jamhari menjelaskan bahwa buku-buku tersebut merupakan buku biasa yang beredar secara umum. 

Selain itu berdasarkan hasil temuan, ditemukan pula kertas berisi mantra dan beberapa ayat Al-Quran, minuman jeruk nipis dan barang-barang lainnya. 

Menurut perkiraannya, barang-barang tersebut merupakan bagian dari upaya korban untuk berdoa agar diberi kesembuhan. 

Kemudian soal kertas bertuliskan ayat Al-Quran surat Yusuf, ia mengatakan bahwa hal itu biasanya digunakan untuk memperlancar jodoh. 

Baca Juga: Cek Daftar Nama Penerima BPNT Desember 2022 Lewat HP

"Ada satu ayat Al-Quran yang diambil dari surat Yusuf yang biasanya ini dipakai untuk memperlancar jodoh, mencari supaya mendapat kharisma, aura supaya memperlancar jodoh," ujarnya.

Tak hanya surat Yusuf, ia mengungkapkan bahwa penyidik juga menemukan ayat-ayat yang biasa dipakai untuk mencari kesejahteraan hingga kekuatan batin dalam menjalani hidup. 

Sebab menurut tim psikolog, korban bernama Budiyanto punya kecenderungan terhadap hal-hal terkait klenik atau kegiatan perdukunan sejak masih mahasiswa. 

Baca Juga: Aalchemy of Souls 2 Tayang Perdana Besok Jam Berapa? Saksikan Aksi Lee Jae Wook dan Go Yoon Jung

Kendati demikian, Jamhari tetap menyimpulkan bahwa semua itu merupakan hal biasa, dan tidak ada hal aneh terkait ritual yang dilakukan keluarga tersebut. 

"Saya berpendapat bahwa mereka adalah orang-orang wajar, orang-orang normal yang mungkin saja mereka melakukan ritual keagamaan untuk mendapat kesembuhan, karena mereka sedang sakit atau juga untuk membantu masalah yang sedang dihadapi, misalnya mencari jodoh atau yang lain," tutur Jamhari menjelaskan.

Terlepas dari itu, berdasarkan hasil pemeriksaan mendalam oleh tim kedokteran forensik, keempat anggota keluarga di Kalideres tersebut meninggal karena sakit. 

Baca Juga: Biodata Erina Gudono, Pernah Bertemu Presiden Jokowi Sebelum Menjadi Calon Mantu

Dokter forensik Asri M Pralebda menyatakan bahwa Rudiyanto Gunawan meninggal karena pendarahan saluran cerna, Renny Margaretha karena kelainan payudara. 

Kemudian Budiyanto Gunawan meninggal akibat serangan jantung dan terakhir Dian Febbyana karena gangguan pernafasan.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x