Biasanya, fenomena Solstis ini terjadi dua kali dalam setahun, yakni bulan Juni dan Desember.
Lantas, apakah fenomena Solstis berdampak pada kehidupan?
Fenomena ini tentunya akan berdampak pada gerak semu harian matahari ketika terbit, berkulminasi, dan terbenam.
Gerakan inilah yang kemudian memicu intensitas radiasi matahari yang diterima permukaan bumi, sehingga berdampak pada panjangnya waktu siang dan malam hari, serta pergantian musim.
Sementara, apabila pada saat terjadinya fenomena Solstis timbul bencana, seperti gempa bumi, longsor, letusan gunung dan lainnya, maka peristiwa itu terjadi karena ada aktivitas vulkanologi, seismik, aseanik dan hidrometeorologi masing-masing.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos Anak Sekolah 2023 Online Lewat HP untuk Siswa SD, SMP, SMA Dapat Rp2 Juta
“Fenomena-fenomena (bencana) tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan Solaris, karena Solstis merupakan fenomena murni astronomi yang juga dapat mempengaruhi iklim dan musim di bumi,” tulis LAPAN yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari akun resmi Instagramnya pada Jumat, 16 Desember 2022.
LAPAN juga menulis, fenomena Solstis akan terjadi pada 22 Desember 2022 pukul 04.49 WIB. Sementara, pada 2023, Solstis akan terjadi pada Juni pukul 21.67 WIB dan Desember pukul 10.27 WIB.***