Network
PR DEPOK - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muhammad Guntur Romli menyoroti pernyataan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya yang terkesan memberikan serangan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini disampaikan di tengah gemparnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G Plate, yang ditangkap karena terlibat kasus korupsi proyek pengadaan BTS BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika periode 2020-2022.
"Hari ini semua diinjak, hari ini semua diintimidasi, hari ini aparat penegak hukum semena-mena melakukan politisasi hukum. Resahlah kita," kata Willy dari video yang diunggah Guntur Romli di media sosial dan dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Jumat 19 Mei 2023.
Dari video tersebut, Guntur Romli menilai kalau Willy sedang menyalahkan Presiden Jokowi. Ia pun juga menyebut NasDem memiliki tipikal 'maling teriak maling', di mana mereka yang melakukan salah tapi mereka pula yang teriak dan menyerang orang lain.
"Kenapa Ketua DPP Partai Nasdem ini jadi nyerang Presiden Jokowi ya? Kader mereka yang kena kasus korupsi, kok aparat penegak hukum hingga presiden yang diserang. Tipikal maling teriak maling ini," kata dia dari akun Twitter @GunRomli.
Jika ditelusuri perihal ucapan Willy, dirinya membuat pernyataan tersebut dalam diskusi publik "Problematika Politisasi Identitas Jelang Pemilu 2024" di UMJ, Tangerang Selatan pada Rabu 17 Mei 2023 lalu.
Willy hanya menyebut aparat penegak hukum melakukan politisasi hukum dan ini disebabkan karena presiden adalah petugas partai, bukan pelayan rakyat.
Ucapan Willy ini bertepatan dengan ditangkap dan ditahannya Plate oleh Kejaksaan Agung atas kasus korupsi. Dalam kasus korupsi tersebut kerugian negara mencapai Rp8,32 triliun.***
