Demi Menjaga Fisik Jamaah Haji, Skema Badal Disiapkan untuk yang Tidak Mampu Lontar Jumrah

- 28 Juni 2023, 13:58 WIB
ILUSTRASI jamaah haji. Menag menyebut bahwa skema badal disiapkan bagi jamaah haji yang tidak mampu untuk melakukan aktivitas lontar jumrah.
ILUSTRASI jamaah haji. Menag menyebut bahwa skema badal disiapkan bagi jamaah haji yang tidak mampu untuk melakukan aktivitas lontar jumrah. /Pixabay/dinar_aulia/

PR DEPOK - Prosesi wukuf di Arafah telah berhasil dilaksanakan oleh jemaah haji. Setelah itu, mereka melanjutkan dengan menginap di Muzdalifah dan Mina. Namun, di Mina terdapat tantangan yang lebih berat dibandingkan di Arafah. Pasalnya, jemaah harus tinggal lebih lama di tenda Mina dan terlibat dalam aktivitas lontar jumrah.

Menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas, prosesi wukuf di Arafah berjalan lancar dan sukses. Namun, ia menyadari bahwa kondisi di Mina lebih berisiko. Jika persiapan yang memadai tidak dilakukan di Mina, situasi yang sama seperti di Arafah dapat terulang, dengan banyaknya jemaah yang jatuh sakit, termasuk para lansia. Hal tersebut harus dihindari.

Disampaikan Menag, setelah menyelesaikan prosesi wukuf, dicatat ada tujuh jemaah meninggal dunia di Arafah. Jika persiapan yang memadai tidak dilakukan di Mina, kemungkinan kejadian serupa akan terulang, dengan banyaknya jamaah yang jatuh sakit, termasuk para lansia. Kami tidak ingin hal tersebut terjadi.

"Sampai selesai wukuf, dilaporkan ada tujuh jemaah wafat di Arafah. Jika di Mina tidak dipersiapkan dengan betul, kejadian yang sama akan terulang, banyak jamaah yang tumbang, termasuk lansia. Kita tidak berharap," terang Menag di Arafah sebelum berangkat ke Muzdalifah, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari kemenag, Selasa (27/6/2023).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Kamis, 29 Juni 2023: Hindari Perasaan dan Pikiran Negatif!

Disampaikannya juga bahwa mereka sedang siapkan skenario agar jemaah yang mayoritas lansia ini bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus gugur kewajiban hajinya. Sebab, di Fikih banyak alternatif. Sehingga, mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya.

"Kami sedang merancang skenario agar jemaah yang mayoritas merupakan lansia dapat menjalankan ibadah mereka dengan nyaman tanpa harus mengorbankan kewajiban haji mereka. Dalam Fikih, terdapat banyak alternatif. Oleh karena itu, bagi mereka yang tidak mampu, lontar jumrah mereka dapat digantikan," lanjutnya.

Menag Yaqut meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk mengimplementasikan skema perlindungan, pelayanan, dan pembinaan yang mempertimbangkan kondisi fisik jemaah, sehingga mereka tidak dipaksa melakukan hal-hal yang melebihi kemampuan mereka.

Ditegaskannya, bahwa hanya mereka yang benar-benar mampu yang akan melontar jumrah sendiri dan melaksanakan tawaf ifadah sendiri. Jemaah lainnya yang secara fisik tidak mampu, diminta agar lontar jumrah mereka digantikan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x