Kemenkominfo diketahui telah berkoordinasi dengan beberapa pihak yang terkait seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan juga Direktorat jenderal Imigrasi dari Kementerian Hukum dan HAM.
Selain itu, Teguh Aprianto juga membeberkan data apa saja yang telah bocor, seperti no paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan data lainnya.
“Data yang dipastikan bocor di antara no paspor, tgl berlaku paspor, nama lengkap, tgl lahir, jenis kelamin dll,” tulisnya di Twitter.
Baca Juga: 5 Bakso di Subang Ini Enaknya Bikin Nagih, Sudah Coba?
Teguh juga mengatakan bahwa pelaku telah memberikan sampel sebanyak 1 juta data dan data tersebut terlihat valid. Timestampnya dari tahun 2009 sampai 2020.
“Di portal tersebut pelaku juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data. Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Timestampnya dari tahun 2009-202,” tulisnya.
Sebelumnya, kebocoran data pernah terjadi di November 2022 dimana data tersebut dibocorkan oleh peretas Bjorka.
Sebanyak 44 juta data MyPertamina berisi nama, surat elektronik, NIK KTP, dan Nomor pokok wajib pajak (NPWP).
Peretas Bjorka juga mengatakan di grup telegram bahwa ia juga pernah meretas surat milik Presiden Jokowi, juga surat dari BIN. ***