"'Swing voter', yaitu pemilih yang belum memutuskan dan pemilih yang masih dapat berubah pilihannya sebesar 61,1 persen," ujar dia.
Dalam rilis survei bertajuk "Potret Dinamika Pilkada Solo: Membaca Peluang Kandidat dan Perilaku Pemilih" itu, hingga Agustus 2020 ada beberapa nama kandidat yang sudah populer.
Menurut dia, Gibran berada di urutan teratas tingkat kepopulerannya, yakni 95,2 persen, disusul Achmad Purnomo 89,4 persen, dan Teguh Prakosa 89,4 persen.
Baca Juga: Dinilai APBN Akan Jebol, Erick Thohir Sebut Vaksin Covid-19 Tidak Semua Digratiskan ke Masyarakat
Sementara kandidat lainnya masih di bawah 20 persen, yakni BRA Putri Woelansari Dewi (17,8), FX Supardjo (16,4), Bagyo Wahyono (13,2), dan lainnya di bawah 13 persen.
"Popularitas Gibran juga naik, pada bulan Desember 2019 sebesar 91,6 persen, kemudian Juni 2020 meningkat menjadi 94,2 persen dan Agustus 95,2 persen," katanya.
Menurut dia, publik yang mengetahui akan adanya pemilihan wali kota pada 9 Desember 2020 juga semakin meningkat dibanding beberapa bulan yang lalu.
"Publik yang mengetahui per Agustus 2020 sebesar 72,9 persen, yang belum mengetahui sebesar 20,5 persen, yang tidak menjawab 6,6 persen. Biasanya, semakin dekat hari pemilihan semakin banyak yang mengetahui," katanya.
Baca Juga: Terkait Bantuan Subsidi Upah Rp600.000, Menaker: Bentuk Kalau 'Negara Hadir' untuk Rakyat
Survei itu juga menyebutkan elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa atau Gibran-Teguh semakin melejit pada sisa waktu pelaksanaan Pemilihan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, 9 Desember 2020.