“Saya bukan politisi. Saya tidak ada agenda merebut PKB. Saya tidak pernah komen urusan PKB apapun. Walaupun PKB mengklaim penerus GD tapi mis. tidak pernah muncul bersama minoritas saat ada masalah, saya juga tidak pernah komen. Saya cuma perjuangkan 3 hal di atas. Itu saja,” tambahnya.
Seperti yang diketahui, keluarga Gus Dur dan Cak Imin pernah berkonflik pada tahun 2005 karena pada saat itu PKB terbelah menjadi dua kubu.
Baca Juga: Rasanya Mantap! Ini 8 Warung Bakso Paling Laris di Bandar Lampung, Berikut Alamatnya
Pada tahun tersebut Cak Imin terpilih menjadi Ketua Umum PKB yang baru dalam Muktamar, sedangkan Gus Dur ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syura.
Dua kubu tersebut menjadi PKB Gus Dur dan PKB Cak Imin dan masing-masing menggelar Muktamar di tahun 2008 ditempat yang berbeda.
Dalam hal ini Cak Imin kembali menang dan legalitas PKB Cak Imin pun semakin kuat usai diputuskan oleh pengadilan. Selain itu, kasasi PKB Gus Dur terkait posisi Cak Imin ditolak MA.
Hubungan Keluarga Gus Dur dan Cak Imin semakin meregang ketika Yenny Wahid didepak dari jabatannya yaitu Sekjen PKB periode 2005-2010. Pemberhentian tersebut dikatakan hasil musyawarah pimpinan dan silaturahmi alim ulama ke 5-6 April 2008.
Wakil Sekjen DPP PKB Helmy Faishal Zaini mengklaim bahwa pemberhentian ini juga didasari atas temuan-temuan tim investigasi DPP PKB yang terjadi infiltrasi, Intimidasi, Intrik, dan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh kubu Gus Dur. ***
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul 'Cak Imin Sering Jualan Nama Gus Dur di Agenda Politik, Alissa Wahid: Tidak Pernah Muncul Bersama Minoritas'.