Kenaikan Kasus ISPA dan Polusi Udara di Jabodetabek

- 9 September 2023, 16:39 WIB
Kenaikan kasus ISPA di wilayah Jabodetabek menjadi perhatian serius, terutama karena terkait dengan kenaikan kadar polusi udara.*
Kenaikan kasus ISPA di wilayah Jabodetabek menjadi perhatian serius, terutama karena terkait dengan kenaikan kadar polusi udara.* /Antara/Aditya Pradana Putra/

PR DEPOK - Kenaikan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di wilayah Jabodetabek menjadi perhatian serius, terutama karena terkait dengan kenaikan kadar polusi udara.

 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menyampaikan bahwa hubungan antara cuaca dan kasus ISPA sulit untuk diukur persis, namun tren kenaikan kasus tersebut seiring dengan kenaikan kadar polusi udara sangat terlihat.

Hal ini menjadi suatu indikasi kuat bahwa polusi udara turut mempengaruhi kesehatan pernapasan masyarakat.

Data yang disampaikan oleh Imran menunjukkan bahwa kasus ISPA non-pneumonia, yang meliputi gangguan pernapasan dari tenggorokan hingga ke atas seperti batuk, paling tinggi terjadi di Jakarta Timur.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Mie Ayam Terenak di Depok, Lezat Kuahnya Bikin Nagih!

Hal ini mencatatkan angka sebesar 3.115 kasus pada Selasa, 5 September 2023, mengalami peningkatan dari hari sebelumnya. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa proporsi kasus ISPA secara keseluruhan masih didominasi oleh usia produktif (17-50 tahun).

Sedangkan kasus pneumonia, yang lebih serius karena menyerang hingga ke paru-paru, lebih banyak terjadi pada balita. Hal ini disebabkan karena saluran pernapasan balita yang masih pendek, sehingga membuat mereka lebih rentan terkena ISPA pneumonia.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x